PAMEKASANTIMES - Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur menyediakan rapid test antigen gratis untuk para santri yang hendak kembali ke Pondok Pesantren (Ponpes). Langkah itu diambil untuk mencegah penyebaran covid-19.
Syaratnya cukup mudah, santri hanya perlu menunjukkan kartu tanda santri kepada petugas dan kartu tanda penduduk (KTP) atau surat keterangan domisili di Pamekasan.
Baca Juga : PJU Polres Ngawi Cek Pengetatan Mobilitas Massa dan Kendaraan di Pos Penyekatan Banyuurip
Berdasarkan data santri asal Pamekasan yang dijadwalkan melakukan rapid tes gratis, yakni santri Pondok Pesantren Lirboyo Kediri sebanyak 50 orang. Sedangkan santri yang belajar di Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton, Probolinggo sebanyak 70 orang.
Selain itu, santri dari Pondok Pesantren Amanatul Ummah sebanyak 5 orang, dan santri Pondok Pesantren Sidogiri sebanyak 296 orang.
Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, dr. Nanang Suyanto menyampaikan, tujuan dari rapid tes tersebut untuk mengetahui status kesehatan santri yang akan kembali ke pondok pesantren masing-masing.
Untuk itu, pihaknya sudah menyediakan fasilitas rapid tes antigen gratis bagi santri yang hendak kembali ke pondok pesantren di semua pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang tersebar di 13 kecamatan di Pamekasan.
"Kalau ada santri yang mau kembali ke pondoknya, dia bisa menghubungi puskesmas terdekat. Kita akan layani, khususnya santri yang akan ke luar Pamekasan, kalau untuk Pamekasan tidak perlu," katanya, Sabtu (22/5/2021).
Nanang menambahkan, sejauh ini ada beberapa alummi pondok pesantren tertentu yang mengkoordinir santri aktif untuk melakukan rapid tes sebelum kembali ke pondok pesantren.Tetapi, bagi santri yang tidak terkoordinir alumni bisa langsung mendatangi puskesmas terdekat.
Baca Juga : Edisi Spesial Pasca Lebaran, SPEKTRA FAIR Virtual Tebar Promo di 26 Kota Besar Indonesia
"Di luar itu ada santri yang berangkat perorangan. Karena di daftar itu kan yang diakomodasi alumni. Alumni mengajukan permohonan untuk rapid tes, ada yang mengajukan ke Bapak Bupati, ada yang langsung ke dinas kesehatan, ada yang tanpa permohonan langsung datang ke puskesmas. Kita layani," tambahnya
Pihaknya berharap, santri yang mau kembali ke pondok pesantren asalnya untuk manfaatkan fasilitas yang telah disediakan Pemerintah setempat, Karena bagaimanapun hal itu bertujuan mencegah penularan covid-19.
"Sehingga kita bisa mencegah apabila ada santri yang terindikasi positif pada pemeriksaan rapid antigennya, maka ia harus melakukan isolasi mandiri dulu di rumah. Tidak boleh berangkat ke pondok dulu, karena dikhawatirkan menjadi sumber penularan di pondok pesantren tersebut," tutupnya