MALANGTIMES - Kota Malang kembali mengalami penambahan kasus positif Covid-19 yang berasal dari klaster Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau, Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Dari swab antigen massal yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (dinkes) Kota Malang pada hari Senin (17/5/2021) kepada 74 orang warga yang mengalami kontak erat dengan 18 orang sebelumnya yang telah dinyatakan positif Covid-19, terdapat 4 orang yang menunjukkan hasil swab antigen positif Covid-19. Dengan demikian dari klaster ini 22 warga yang positif.
Baca Juga : Kisah Nabi Yusuf yang Dibuang Saudaranya ke Sumur hingga Jadi menafsir Mimpi Raja Mesir
"Kalau semuanya itu kemarin yang pertama 18 kemudian ada tambahan dua (keluarga, red) jadi 22 semuanya," ungkap Kepala Dinkes Kota Malang Husnul Muarif kepada MalangTIMES.com, Rabu (19/5/2021).
Dari 22 orang warga Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau yang telah dinyatakan positif Covid-19, Husnul mengatakan bahwa belum ditemukan indikasi virus corona varian jenis baru yang menimpa 22 orang tersebut. "Belum ada identifikasi (varian virus jenis baru, red). Masih menunggu hasil dari perawatan yang ada di rumah sakit," ujarnya.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Malang ini juga menuturkan bahwa Dinas Kesehatan Kota Malang masih belum memiliki alat pendeteksi virus Corona varian jenis baru. Jika nantinya dari hasil pemeriksaan di rumah sakit ditemukan indikasi yang mengarah pada virus Corona varian jenis baru, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Laboratorium di Universitas Airlangga Surabaya.
"Yang bisa mendeteksi (virus Corona varian jenis baru, Red) seperti ini yang bisa di Laboratorium Universitas Airlangga. Nanti kalau ada identifikasi, pemeriksaannya bisa dilakukan di Surabaya," terangnya.
Dokter berkacamata ini menjelaskan bahwa untuk saat ini 22 orang warga Perumahan Bukit Hijau dan Permata Hijau sedang dirawat secara intensif di beberapa rumah sakit yang ada di Kota Malang. "Yang di Rumah Sakit Saiful Anwar satu, kemudian yang di RS UMM satu, RSUB tiga itu yang PCR nya positif, kemudian yang lain itu ada di Rumah Sakit Ijen Lapangan ditambah kemarin ada yang bergerak untuk ke RSUB juga," jelasnya.
Selain itu, awalnya juga terdapat dua keluarga yang sempat menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. Namun untuk penanganan lebih lanjut dan intensif serta juga telah diberikan edukasi akhir satu keluarga bersedia untuk di rawat di rumah sakit.
"Jadi memang kemarin hasil Screening swab tes antigennya positif, kemudian kita edukasi, kemudian yang bersangkutan mau untuk kita evakuasi dan milih di RSUB," terangnya.
Sementara itu, hingga sampai saat ini dikatakan Husnul tinggal satu keluarga yang merupakan suami istri berjumlah dua orang masih memilih untuk melakukan isolasi mandiri di rumahnya.
Baca Juga : Kota Kediri Siap Menuju 100 Smart City, Tinjau Lapang secara Daring
"Rencana dipindahkan tinggal satu keluarga itu suami istri serumah juga sudah tinggal berdua, tapi masih diedukasi untuk bisa dievakuasi. Mereka tinggal berdua jadi tidak ada orang lain di dalam rumah," ujarnya.
Rumah tempat tinggal satu keluarga yang digunakan sebagai tempat isolasi mandiri menurut Husnul masih representatif, namun kekhawatirannya jika suami istri tersebut berinteraksi dengan tetangga di sekitarnya. "Kalau rumahnya masih (representatif, red). Tapi ada kekhawatiran potensi-potensi lain untuk penyebaran kontaknya, misalnya interaksi dengan warga yang lain atau mungkin berinteraksi dengan warga di luar perumahan," terangnya.
Namun pihak petugas kesehatan di kawasan tersebut juga terus melakukan pemantauan secara berkala terhadap satu keluarga yang masih memilih untuk menjalani isolasi mandiri di dalam rumahnya.
Sebagai informasi, berdasarkan data per hari Rabu (19/5/2021) dari Satgas Covid-19 Kota Malang total warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 6.578 jiwa. Dengan 29 orang sedang dalam pemantauan, 599 orang meninggal dunia serta 5.950 orang dinyatakan sembuh.
Sementara itu, berdasarkan data dari website sehatnegeriku.kemkes.go.id sejak tanggal 4 Mei 2021 tercatat terdapat tiga virus corona varian jenis baru yang sudah masuk di Indonesia. Varian baru tersebut yakni B117 asal Inggris, B1351 asal Afrika Selatan dan B1617 varian mutasi ganda dari India.