TULUNGAGUNGTIMES - Entah karena ingin viral atau memang bermaksud tetap berlebaran dengan mematuhi protokol kesehatan (prokes), video unik menyebar di media sosial.
Sejumlah warga Perumahan Bangau Putih tampak berderet membawa replika tangan yang kemudian antar satu dan lainnya ditempelkan seperti orang bersalaman.
Baca Juga : Sensasi Panas Kudapan Bandeng 'Bangzat', Kuliner Pedas Kota Malang
Saat dikonfirmasi, warga membenarkan video yang beredar itu adalah terjadi di desa Bangoan Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung.
"Itu hari raya pertama di Perum Bangau Putih RT 2," kata Didik, warga sekitar.
Didik tidak menjelaskan apa niat warga melakukan salaman dengan replika tangan ditengah situasi pandemi Covid-19 ini.
Saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Kepala Desa Bangoan Budi Setiawan juga tidak memberikan respon.
Ragam penilaian netizen di media sosial beragam. Sebagian menilai salaman lebaran model ini menjadi solusi agar tetap menjaga jarak namun tetap silaturahmi. Sebagian warganet lain mengecam cara ini karena dinilai menjadikan ritual silaturahmi lebaran menjadi obyek lucu-lucuan.
Menanggapi hal itu, Ketua Tanfidziyah Pengurus Cabang (PC) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Tulungagung KH Hakim Mustofa mengatakan model salaman seperti itu disaat lebaran tidak perlu dipermasalahkan.
Baca Juga : Menyibak Misteri Buah Mojo, Tumbuhan yang Banyak Ditemui dalam Catatan Kuno
"Wong memang NU itu diumpamakan gerbong-gerbong besar (yang) isinya macam-macam tingkatan orangnya. Ya biar yang semacam itu saking kepinginnya salaman, tidak usah di nilai macam-macam," kata Kyai Hakim saat dikonfirmasi, Minggu (16/05/2021).
Ia justru lebih melihat niat baik warga Perum Bangoan sebagai hal yang kreatif sekaligus hiburan ditengah himbauan Pemerintah untuk tidak melakukan anjangsana lebaran.
"Menurut saya itu kreatif saja , sekaligus untuk menghilangkan kejenuhan karena virus corona," jelasnya.