MALANGTIMES - Hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia Malang mengindikasikan bahwa optimisme kegiatan usaha tetap tumbuh positif pada triwulan II-2021.
Hal ini tercermin dari SBT prakiraan kegiatan usaha sebesar 11,53 persen lebih tinggi daripada SBT -29,08 persen pada realisasi SBT triwulan I-2021.
Baca Juga : Dewan Pengurus Kadin Kota Kediri Masa Bakti 2021- 2026 Resmi Dilantik
Industri pengolahan diperkirakan masih mencatat kinerja usaha positif sebagaimana terindikasi dari SBT prakiraan sebesar 6,10 persen. Responden menyampaikan pertumbuhan positif kinerja usaha terutama didorong oleh permintaan yang mulai membaik.
Selain itu, optimisme juga sejalan dengan optimisme pelaku usaha dimana Covid-19 mulai mereda dan perluasan vaksin sebagai game changer yang akan berdampak pada kegiatan usaha.
"Hal ini juga diikuti oleh sektor konstruksi dengan SBT prakiraan sebesar 2,26 persen sejalan dengan meningkatnya program-program pembangunan yang akan dilanjutkan pada 2021," jelas Azka Subhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia cabang Malang.
Lebih lanjut dijelaskannya, optimisme kegiatan usaha juga terjadi dan direspon oleh sektor perdagangan hotel dan restoran dengan SBT sebesar 1,66 persen. Hal ini diprediksi terpengaruh dengan pulihnya kepercayaan masyarakat dan bertepatan dengan momen bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
Bukan hanya itu, adanya kebijakan insentif pajak berupa relaksasi pajak atas barang mewah (PpnBM) mobil baru yang berlaku mulai 1 Maret 2021.
"Ini juga diharapkan akan mendorong kinerja perdagangan. Occupancy rate pada triwulan II-2021 juga diperkirakan akan mengalami perbaikan," tuturnya.
Baca Juga : Pengelolaan Tanah Bekas Sungai Ngrowo Dihentikan, Kades Ngaku Kantongi Surat Izin Bupati
Percepatan pembangunan dalam hal ini juga tururt berpengaruh. Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) rencana kerja perangkat daerah Kota Malang pada Maret 2021 disebutkan bahwa program pembangunan Kota Malang diantaranya adalah pembangunan jembatan Tlogomas, pembangunan Malang Creative Center, jalan tembus Saxophone dan Sawojajar, pembangunan drainase per kecamatan, revitalisasi pasar, dan pembangunan 10 sumur resapan per kelurahan.
Sementara itu, berdasarkan Prompt Manufacturing Index (PMI) – Bank Indonesia, kinerja Industri Pengolahan triwulan I-2020 terindikasi mengalami peningkatan dengan indeks PMI-BI sebesar 42,42 persen, setelah periode sebelumnya tercatat PMI – BI sebesar 30,00 persen, dan 30,19 persen pada triwulan yang sama tahun lalu.
Untuk perbaikan sendiri, terjadi pada hampir seluruh komponen pembentuk PMI-BI, terutama volume produksi dengan indeks 14,30 persen ditopang oleh volume total pesanan dengan indeks 13,06 persen serta jumlah tenaga kerja dengan indeks 8,62 persen. PMI-BI triwulan II-2021 diprakirakan sebesar 35,35%ersen lebih rendah dari pada triwulan I-2021. Sejalan dengan siklus normal kinerja industri pengolahan.