SURABAYATIMES - Acara Indonesia Festival Educatiaon Summit (iFEST) 2021 yang diselenggarakan Kualita Pendidikan Indonesia (KPI) diikuti 1.383 orang praktisi pendidikan secara daring. Mereka terdiri dari pengurus yayasan, kepala sekolah serta guru dari 913 sekolah yang berasal dari 315 kabupaten/kota se-Indonesia.
Dalam Zoom Meeting, acara diisi tiga orang pakar. Yakni Dr Drs Rachmadi Widdiharto MA, direktur guru dan tenaga kependidikan sekolah pasar Kemendikbud; Prof Dr Ec Ir Riyanarto Sarno MSc PhD, pakar IT Departemen Teknik Informatika ITS; serta Angga Yuda Pratama SPd, math teacher and educational digital content creator.
Baca Juga : Saat Tarawih, Pelaku Selalu Masuk dan Kuras Harta Sasaran, Inilah Deretan TKP-nya di Kalidawir
iFEST 2021 diselenggarakan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Ini adalah serangkaian acara yang terdiri dari lomba video pembelajaran interaktif guru 5.0, lomba virtual school tour, webinar nasional yang dihadiri oleh pakar pendidikan, ahli teknologi, dan praktisi pendidikan.
Melalui acara iFEST ini, KPI juga secara resmi me-launching Kuanta, platform pembelajaran digital masa kini. "Alhamdulillah, iFEST 2021 ini diikuti ribuan guru dari Aceh sampai Papua," tutur Dr Shobikhul Qisom MPd, direktur utama KPI, Minggu (2/5/2021).
Shobikhul Qisom mengungkapkan, kondisi pandemi covid-19 memaksa pengelolaan pendidikan di Indonesia menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring (dalam jaringan) dengan memanfaatkan teknologi dan jaringan internet.
Menurut dia, ini adalah langkah awal pendidikan di Indonesia untuk memasuki era baru, yaitu era transformasi digital. Pelaksanaan pembelajaran daring tentu saja membawa paradigma baru dalam proses pembelajaran.
"Kondisi pandemi pembelajaran secara manual dan konvensional saat ini mulai tergantikan dengan sistem pembelajaran secara daring tanpa dibatasi ruang dan waktu. Kondisi ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para praktisi pendidikan," imbuh konsultan pendidikan ini.
Baca Juga : Per Hari Ini, 9 Orang PMI Dikarantina di Safe House Jalan Kawi Kota Malang
Pria yang akrab disapa Dr Shobikh ini mengingatkan pentingnya bagi dunia pendidikan dalam mengubah manajemen pengelolaan pendidikan untuk dapat mengimbangi perubahan yang sangat cepat. Selain itu, teknologi dalam dunia pendidikan tidak dapat dihindari.
Hasil riset internal yang dilakukan oleh Kualita Pendidikan Indonesia menunjukkan ada tiga masalah paling utama yang dihadapi sekolah pada masa saat ini. Yaitu kualitas SDM guru di era digital, ketersediaan sarana dan prasarana, serta proses pembelajaran daring.
"Adanya tiga masalah utama tersebut tidak lantas menyebabkan pembelajaran terhenti, melainkan pembelajaran harus terus berjalan dengan menyesuaikan perkembangan zaman saat ini. Acara iFEST ini juga menjadi sarana untuk para pendidik atau praktisi pendidikan untuk saling belajar dan meningkatkan pengetahuan," pungkas pria asal Gresik ini.