MADIUNTIMES-Ada firasat dari keluarga terutama dari istri dan sang buah hati saat melepas salah satu anggota Kapal Selam KRI Nanggala-402 yang telah ditemukan terbelah menjadi tiga bagian pada Minggu (25/4/2021).
Salah satunya anak dari Serda Diyut Subandriya yang tinggal di Jalan Salak 05, Kota Madiun. Menurut Mertua Serda Diyut saat dikonfirmasi di rumah duka menjelaskan, pada hari Minggu saat Serda Diyut hendak berangkat anak nomor satu sempat meminta ayahnya untuk tidak berlayar.
Baca Juga : BPJAMSOSTEK Kediri Sosialisasikan Program BPU bagi Ratusan Pekerja
"Putu kulo seng wedok sempat menggak ayahe untuk tidak berlayar (cucu saya yang perempuan sempat meminta ayah nya untuk tidak berlayar) ‘Yah gak usah berlayar- Yah gak usah berlayar’, sampai dua kali bilang ke ayahnya, biasanya tidak pernah seperti itu," ungkapnya.
Hal serupa juga dirasakan Helen istri Serda Diyut, Dia mengungkapkan tidak biasanya saat hendak berangkat berlayar meminta untuk di doakan berkali-kali.
"Tidak biasanya kalau mau berangkat minta didoakan, bahkan bilangnya sampai berkali-kali," tuturnya.
Serda Diyut sendiri meninggalkan istri dan kedua putra dan putrinya. Anak pertama Diyut masih duduk di bangku sekolah dasar (SD) dan yang nomor dua masih 5 tahun. Namun sikecil yang usia 5 tahun sampai sekarang masih belum bisa jalan.
Menurut Mertua Serda Diyut dalam satu minggu sibuah hati tersebut masih terus menjalani terapi 3 kali dalam seminggu untuk berjalan. Bahkan saat Serda Diyut pulang, dialah yang nerapi anaknya karena Serda Diyut punya keahlian untuk menerapi anaknya.
Baca Juga : Benarkah Uang Jalan Kru KRI Nanggala Tak Cukup untuk Naik Ojek?
Di mata tetangga Serda Diyut orangnya ramah dan mudah bergaul, bahkan setiap pulang ke Madiun pasti disempatkan ngopi bareng bersama tetangga.
"Biasane nek pulang markir mobile ya di sini (biasanya kalau pulang parkir mobilnya ya disini) terus ngopi bareng di sini," ungkap Bambang salah satu tetangga Diyut.