LUMAJANGTIMES - Untuk mempercepat proses pemberian bantuan kepada rumah yang rusak akibat gempa pada tanggal 10 April lalu, Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq melaporkan detil kerusakan rumah akibat gempa di Kabupaten Lumajang kepada BNPB.
Pada hari ini, Jumat (23/4) Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Ir. Rifa'i MBA datang ke Kali Uling Kecamatan Tempursari dan dan mendapatkan laporan terkait kerusakan rumah akibat di Kabupaten Lumajang.
Baca Juga : Mencari Berkah di Makam Eyang Putri Atika Giri
Bupati Lumajang, Cak Thoriq melaporkan, berdasarkan hasil verifikasi dan laporan terakhir, jumlah rumah yang rusak akibat gempa di Kabupten Lumajang tercatat sebanyak 3.361 rumah.
"Jumlah ini terdiri dari 618 rumh rusak berat, 752 rusak sedang dan rusak ringan 1.991 rumah. Seluruh data ini sudah tercatat berdasarkan alamat, pemilik rumah, dan NIK pemilik rumah. By name by addres," kata Cak Thoriq kepada tamunya dari BNPB.
Bupati Lumajang juga menjelaskan, jumlah 3.361 adalah data valid berdasarkan varifikasi lapangan, sehingga diharapkan bantuan pemerintah untuk perbaikan rumah warga yang rusak karena gempa ini bisa segera dilakukan.
"Verifikasi data ini dipercepat agar bantuan dari BNPB dapat segera direalisasikan dan perbaikan itu bisa segera dilaksanakan," tegas Bupati Lumajang.
Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, untuk rumah yang rusak berat akan mendapatkan bantuan Rp 50 juta, rusak sedang Rp 25 juta, dan rusak ringan Rp 10 juta.
Dihadapan Deputi dari BNPB Bupati Lumajang juga melaporkan, selama menunggu sebelum realisasi pembiayaan dari BNPB, saat ini dilakukan pembangunan hunian layak sementara bagi masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan berat, sehingga masyarakat ada tempat tinggal yang layak yang sehat bersama keluarga.
Baca Juga : Dewan Surabaya Minta Cabut Izin Rumah Usaha Mihol
Sementara itu, Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Ir. Rifai MBA mengapresiasi kerja cepat Bupat Lumajang dalam menginventarisir kerusakan yang terjadi.
"Saya sangat apresiasi hari ini administrasinya data by name by address ini sudah sangat siap. Ini merupakan kerja yang luar biasa. Dalam waktu kurang dari dua minggu sudah tersedia data yang cukup lengkap," kata Ir. Rifa'i.
Rifai berharap proses validasi data segera dapat rampung sehingga penyaluran bantuan dapat segera dilakukan.
"Paling tidak minggu depan prosesnya sudah bisa saya naikkan ke Inspektorat Jenderal. Harapan kami dua minggu dari sekarang prosesi kami di sini, dan saya akan kembalikan ke Pak Bupati," Ir. Rifa'i