JATIMTIMES - Satu tahun sudah, tepatnya pada bulan Maret tahun 2020 lalu untuk pertama kalinya pemerintah secara resmi mengumumkan bahwa didapatkan warga Indonesia yang positif COVID-19. Namun, disebutkan oleh Pandu Riono seorang Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) bahwa virus corona jenis SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang berasal dari China tersebut telah masuk ke Indonesia sejak awal Januari 2020 lalu.
Berdasarkan data Woldometers pada tanggal 17 Januari 2021, sebanyak 11.287 kasus COVID-19 tambahan yang menjadikan Indonesia berada di peringkat 19 dengan kasus COVID-19 terbanyak. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia guna memutus rantai penularan virus ini, mulai dari dibentuknya tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID – 19 hingga diberlakukannya penerapan kebijakan social distancing. Di mana para masyarakat harus melakukan segala aktivitasnya di rumah, seperti belajar, bekerja, dan melaksanakan ibadah. Dalam hal ini menjadikan kegiatan belajar mengajar dilakukan dalam jarak jauh.
Baca Juga : Upgrade Style ala Hijabers untuk Aktivitas Harian, Intip Inspirasi ini Yuk!
Rumah sakit merupakan salah satu tempat yang memiliki risiko terjadinya penularan virus ini. Demi menjaga daya tahan imun tubuh, maka diberlakukan masa kerja selama 14 hari kerja dan 14 hari libur (isolasi mandiri) bagi tenaga medis RSU UMM yang berpaparan langsung dengan pasien yang diduga memiliki gejala COVID-19. Oleh karena itu, Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang kemudian mengambil langkah dengan membuka lowongan relawan bagi mahasiswa UMM untuk membantu para tenaga medis.
Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) merupakan salah satu program Universitas Muhammadiyah Malang yang wajib ditempuh oleh tiap mahasiswa selama kurang lebih satu bulan lamanya. Dalam menyikapi fenomena ini, selama pandemi COVID -19 UMM memberlakukan program tersebut untuk dilakukan di daerah tempat tinggal masing-masing atau mahasiswa dapat menentukan sendiri tempat yang akan dilakukan program tersebut dengan diberi batasan anggota tiap kelompoknya.
Sebagian mahasiswa FIKES UMM memanfaatkan program ini dengan menjadi relawan di RSU UMM. Sebelum menjadi relawan, mahasiswa diwajibkan memenuhi beberapa persyaratan, seperti mengisi lembar persetujuan menjadi relawan dan lembar untuk perizinan orang tua.
Baca Juga : Disomasi Partai Demokrat, Kubu Moeldoko Sebut SBY Tengah Main Drama!
Mahasiswa juga diberikan pembekalan terkait tugas apa saja yang akan dilakukan sebagai relawan. Tugas yang dilakukan diantaranya screening di bagian lobby utama, IGD, dan di poli pinere. Sebagai relawan, karena setiap harinya berinteraksi dengan banyaknya pasien, maka RSU UMM juga memberikan fasilitas APD level 2. Selain itu, guna menjaga daya tahan tubuh para relawan juga diberikan vitamin, dan mewajibkan relawan setelah bertugas untuk langsung membersihkan tubuh dan mengganti pakaian untuk mencegah resiko penularan pada anggota keluarga di rumah.