LUMAJANGTIMES - Jika bicara kopi di Lumajang, ngobrol dengan Widodo Begog mungkin akan mendapatkan informasi yang cukup banyak dan tepat. Masuk akal memang, karena selain mengelola cafe dengan menu utama kopi, Widodo Begog yang akrab dipanggil Pak Begog memang aktif membina petani kopi di Lumajang.
Menurut pria yang juga gemar mengkoleksi mobil tua jenis VW ini, kopi Lumajang sebenarnya memiliki keunggulan rasa pada semua jenis kopi yang tumbuh dan dibudidayakan oleh petani kopi di Lumajang.
Baca Juga : Bahagianya Anggota Dewan Ini Bisa Berbagi dalam Bulan Suci Ramadan
Salah satunya adalah rasa fruity yang sangat kuat pada semua jenis kopi yang ada di Lumajang. Baik Kopi Arabica, Robusta dan Ekselsa, semuanya memiliki aroma fruity yang sangat kuat, sehingga jika diramu oleh barista yang handal, hampir pasti rasa kopi Lumajang memiliki keunggulan dibanding kopi dengan jenis yang sama dari daerah lainnya di Jawa Timur.
"Semacam ada rasa asam pada kopi kita pada semua jenis. Ini yang membedakan dengan daerah lain. Artinya ada aroma buahnya. Bahkan untuk kopi ekselsa yang di Lumajang dengan sebutan kopi nangka, aroma fruity-nya masih sangat kuat," kata Pak Begog menjeaskan kekhasan kopi Lumajang.
Artinya, aroma buah atau fruity yang sangat kuat ini benar-benar membedakan kopi Lumajang dan menjadi kekhasan yang sangat digemari oleh pecinta kopi dari luar daerah.
Menurut Pak Begog, kopi di Lumajang, khususnya Arabica dan Robusta tumbuh dengan baik pada ketinggian minimal 700 atau lebih.
"Untuk Arabica yang terbaik bisanya tumbuh pada ketinggian 700 meter DPL, sedangkan Robusta ketinggiannya butuh lebih dari 700 Meter DPL agar bisa menghasilkan aromma kopi yang baik. Biasanya tumbuh di daerah Pronojiwo, Senduro, dan Gucialit," terang Pak Begog.
Baca Juga : Bupati Salwa Minta Dukungan Pengembangan Ijen Geopark kepada Menteri PPN
Walau demikian, sejumlah tanaman kopi di Lumajang juga tumbuh di sejumlah daerah lainnya, seperti Klakah, Randuagung dan sekitarnya. Dari wilayah ini berkembang kopi ekselsa atau yang dikenal dengan nama Kopi Nangka.
"Kopi nangka ini memang memiliki rasa yang sangat unik. Rasanya cenderung asam lebih mirip buah-buahan. Kopi Nangka atau ekselsa ini banyak tumbuh di wilayah utara Lumajag. Walau tanaman peneduh bukan nangka, namun rasa nangkanya sangat kuat, sehingga masyarakat lebih familier dengan sebuta kopi nangka," urai Pak Begog. (Bersambung)