NGAWITIMES - Menyambut datangnya bulan suci Ramadan, jajaran Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Ngawi telah melaksanakan kegiatan simpatik untuk menjaga kenyamanan dan ketertiban masyarakat.
Selama kegiatan simpatik, Polres Ngawi berhasil mengamankan 46 unit kendaraan roda dua yang dinilai melanggar peraturan. Kendaraan itu terdiri dari 12 unit kendaraan roda dua modifikasi tidak sesuai spesifikasi teknis, 32 unit kendaraan roda pakai knalpot brong, dan 2 kendaraan roda dari aksi balapan liar.
Baca Juga : Kontroversi Reklame Pesawat Suhat, “Bangun Dulu - Ijin Kemudian, Dulu Avia Kini Monumen Pesawat Suhat.”
Dalam rilis pers, Kapolres Ngawi AKBP I Wayan Winaya menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran satlantas dan seluruh lapisan masyarakat atas kerja sama menjaga keamanan dan ketertiban di Kabupaten Ngawi, khususnya menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1442 Hijriah.
“Kami sampaikan kepada seluruh masyarakat, Polres Ngawi melaksanakan kegiatan simpatik untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat jelang Ramadan. Tak ada lagi balap liar jelang sahue,” ucap kapolres.
Lebih lanjut Kapolres Ngawi menegaskan, dalam kegiatan simpatik, jajaran satlantas selalu menyosialisasikan kepada para pengguna jalan soal larangan penggunaan knalpot brong yang mengganggu kenyamanan serta bikin bising dan polusi. Hal itu melanggar pasal 285 ayat 1 Jo pasal 106 ayat 3 dan pasal 48 ayat 2 dan 3 tentang tidak memenuhi persyaratan teknis dan layak jalan meliputi kaca spion, klakson, lampu utama, lampu rem, alat pemantul cahaya, alat pengukur kecepatan, knalpot dan kedalaman alur ban.
Tak hanya itu. Tindakan tegas juga dilaksanakan terkait penggunaan knalpot brong. Pengendara kendaraan yang terjaring kegiatan simpatik wajib mengganti knalpot brong dengan knalpot standar. “Kami imbau pengguna R-2 agar mulai sekarang atau menyambut Ramadan tidak pakai knalpot brong demi kebaikan bersama,” ucap kapolres Ngawi.
Baca Juga : Mobil Sedan Hancur Usai Tabrak Truk di Jalur Tol Jombang
Tak lupa, Wayan Winaya juga mengingatkan kepada pengendara kendaraan untuk mematuhi peraturan lalu lintas dan protokol kesehatan.
