MALANGTIMES - Gempa Bumi berkekuatan 6,7 SR (Skala Richter) guncang wilayah Malang Raya dan sekitarnya. Hal itu membuat ribuan pengunjung Mal Olympic Garden (MOG) panik dan berlarian keluar dari mal untuk menyelamatkan diri masing-masing.
Selain pengunjung, para karyawan pun juga tampak panik dan keluar dari Mal dengan berteriak gempa. Dan semua berebut untuk keluar dari Mal. Berdasarkan penuturan salah satu pengunjung Joko Lesmono bahwa saat terjadinya gempa bumi tersebut, dirinya berada di lantai 3 MOG.
Baca Juga : Gempa M 6,7 Guncang Kabupaten Malang, Terasa Hingga Bali
"Saya di lantai 3, jadi orang-orang itu pada lari karena gempa terasa 2 kali. Kacanya getar gedungnya goyang. Bahkan semua panik sampai eskalator penuh mau turun," ujarnya kepada MalangTIMES.com, Sabtu (10/4/2021).
Joko mengaku bahwa dirinya turun dari lantai 3 tidak ada pemberitahuan dari pihak MOG. Namun dirinya bersama keluarga berlarian turun dan keluar dari Mal secara inisiatif sendiri.
Lalu pengunjung lainnya bernama Benni mengatakan bahwa saat terjadi gempa bumi dirinya sedang berada di Hotel Aria Gajayana untuk melakukan FGD (Forum Group Discussion).
"Saya tadi di Hotel Aria Gajayana. Terus ada yang teriak gempa, lalu semua keluar dari ruangan dan dilarang turun menggunakan lift. Jadi semua berebut turun melalui tangga darurat dengan berdesak-desakan," ujarnya.
Hingga sampai saat ini, ribuan masyarakat di sekitar Mal masih tampak berada di luar MOG dan banyak yang menuju ke area parkiran untuk keluar dan pergi dari MOG.
Sementara itu, Kepala Stasiun Geofisika BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Karangkates Mamuri menjelaskan bahwa gempa bumi 6,7 SR terjadi sekitar pukul 14.00 WIB dan terjadi di barat daya Kabupaten Malang.
Baca Juga : Gempa M 6,7 Mengguncang Kabupaten Malang, Terasa Hingga Banyuwangi
"Kekuatan 6,7 SR. Iya sampai Surabaya, Bali dan daerah lainnya. Titik gempa berada di Barat Daya Kabupaten Malang. Memang dirasakan di daerah lain juga," ungkpnya saat dihubungi melalui saluran telepon.
Lanjut Mamuri mengatakan bahwa hingga sampai saat ini pihaknya masih belum mendapatkan informasi kerusakan. Namun berdasarkan informasi dari masyarakat yang menginfokan melalui pesan berantai WhatsApp terdapat beberapa bangunan yang tampak hancur, seperti bangunan sekolah MAN 3 Turen, rumah di Kesamben dan beberapa lokasi lainnya.
"Jadi sejauh ini belum ada informasi kerusakan. Terus masyarakat sudah lama tidak merasakan gempa, jadi panik. Jadi gempanya cukup kuat. Masyarakat panik. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, gempa ini tidak berpotensi tsunami," terangnya.
Mamuri menyebutkan bahwa gempa bumi yang cukup besar tersebut disebabkan oleh aktivitas zona subduksi. "Tidak berpotensi tsunami. Gempa ini disebabkan oleh aktivitas Zona Subduksi. Lempeng Indo Australia menyusut ke Lempeng Eurasia. Potensi gempa susulan sejauh ini belum ada tetapi kami terus memantau," pungkasnya.