MALANGTIMES - Pelemparan kertas berisi pesan dan penyalaan flare di rumah dinas Wali Kota Malang Sutiaji oleh sekelompok massa pada Senin (5-4-2021) petang masih ramai dibicarakan. Kepala Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) Kota Malang Priyadi pun menjelaskan kronologi peristiwa tersebut.
Awalnya, pukul 17.40 WIB, ada beberapa orang tidak kenal mengendarai sepeda motor dan berhenti di Jalan Ijen pojokan. Sepeda motor ditaruh di situ. "Ada antara 6 sampai 8 orang naik sepeda motor," ungkap Priyadi kepada MalangTIMES.com saat dihubungi melalui saluran telepon Selasa (6/4/2021).
Baca Juga : Uji Publik Calon Sekda Kota Malang Digelar 8 April
Dari sisi gerbang bagian barat rumah dinas wali kota Malang, orang-orang tersebut melemparkan kertas berbentuk pesawat dan menyalakan flare. "Kertas itu dibikin bentuk pesawat-pesawatan. Dihitung kepolisian, jumlahnya sekitar 24 kertas. Tulisannya kalau nggak salah ‘Satukan Arema’. Nggak begitu jelas juga karena bentuknya sudah menjadi bentuk pesawat," ujarnya.
Soal masalah flare yang dinyalakan, itu ternyata cuma satu di luar pagar. "Dinyalakan di luar pagar, bukan dilempar. Maaf ya. Itu biar nggak simpang siur. Itu cuma satu bekasnya," ucap Priyadi.
Terkait flare, sebelumnya Priyadi sempat mengatakan adanya pelemparan flare ke dalam rumah dinas wali kota Malang. Namun setelah menerima laporan lengkap dari anggotanya, Priyadi meralat dengan menyampaikan tidak ada pelemparan flare. Yang ada, flare dinyalakan di luar pagar rumah dinas wali kota.
"Jadi, kemarin itu saya tidak tahu. Istilahnya nggak jelas. Saya klarifikasi ternyata bukan di dalam flare-nya itu. Flare itu ada di luar pagar. Cuma ditemukan selongsongannya itu satu batang saja," ujarnya.
Selain itu, berdasarkan laporan lengkap anggotanya, Priyadi mengatakan, di samping melemparkan kertas dan menyalakan flare, beberapa orang tidak dikenal juga sempat akan melompat pagar rumah dinas wali kota Malang dari sisi barat.
Baca Juga : Lagi, Akan Segera Berdiri Kadin UMKM Di Lumajang
"Itu pagar yang berada di sebelah barat, di Jalan Ijen. Beberapa anak mau lompat.yaa sekitar 2 sampai 3 itu mau masuk. Nggak tahu mau apa. Terus satpol PP menghalau. Akhirnya mereka lari, terus membubarkan diri," ungkapnya.
Setelah itu, satpol PP menambah personel untuk mengawasi dan mengamankan rumah dinas wali kota. "Akhirnya tak kirim satu regu pasukan untuk mengawasi di sana atau mengamankan di area rumah dinas wali kota maupun rumah dinas ketua DPRD. Terus dibagi lagi ada di rumah dinas wakil wali kota di Dieng," kata Priyadi.
Selain personel dari Satpol PP Kota Malang, juga terdapat bantuan pasukan dari jajaran Polresta Malang Kota. "Mungkin dari rumah dinas juga melaporkan ke polresta. Di situlah polisi datang kurang lebih sekitar 15 orang. Ke-15 orang ini mendeteksi kejadian itu. Di situ dibantu Polsek Klojen. Dari bakesbang juga hadir," pungkasnya.