INDONESIATIMES- Para nabi dan rasul diutus untuk suatu umat tertentu di beberapa tempat di muka Bumi ini. Tujuannya untuk menyempurnakan akidah dan moral para umatnya, menunjukkan jalan yang benar, serta menyebarluaskan agama samawi.
Faktanya, meski sudah wafat ratusan tahun lalu, jejak nyata para nabi pilihan Allah SWT masih ada dan tersimpan dengan aman di Bumi ini. Benda-benda peninggalan nabi tersebut merupakan saksi bisu perjuangan dan jasa mereka dalam penyebaran agama Islam.
Baca Juga : Beginilah Penampakan Rumah Peninggalan Cucu Nabi Muhammad SAW
Penemuan yang berhasil diungkap oleh para ilmuwan ini sangat bersejarah dan tidak hanya mengajarkan umat Islam saja, namun juga seluruh dunia. Dari semua temuan yang berhasil diungkap oleh para ilmuwan, ada beberapa yang diyakini merupakan peninggalan para nabi dan rasul.
Berikut daftar penemuan yang diyakini sebagai peninggalan para nabi:
1. Tabut Nabi Musa
Bagi kita yang beragama Islam, pasti sudah mengetahui bahwa Allah SWT telah mengutus Nabi Musa As ke langit ketujuh. Ketika beliau kembali, Nabi Musa membawa sebuah tabut perjanjian untuk para umatnya saat itu.
Kemudian tahun 1982, seorang arkeolog bernama Ron Wyatt mengaku pernah menemukan tabut tersebut di Gua Yeremia Israel.
Ron mengaku banyak mengalami kejadian supranatural pada saat menemukan tabut tersebut. Dia dan anggotanya mengaku tidak berani membuka tabut itu.
Kemudian para peneliti yang bergabung dalam Bible Arkeologis Search dan Exploration Institute mengatakan bahwa mereka telah menemukan tabut perjanjian. Tabut perjanjian Nabi Musa ini diklaim oleh para peneliti ditemukan di Ethiopia.
Tabut perjanjian ini diketahui dibawa keluar dari Israel melalui Mesir oleh sekte Yahudi. Tabut ini sendiri tertulis dalam tiga kitab yang dianut beberapa agama, yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam
Dalam Alkitab terdapat sebuah kisah yang menceritakan bagaimana seorang Israel membangun sebuah peti berlapis emas untuk menyimpan lobatu. Lobatu tersebut berisi 10 perintah yang berasal dari Tuhan.
Sementara dalam Alquran, tabut merupakan sebuah tanda bahwa talut akan menjadi raja.
2. Bahtera Nabi Nuh
Sebuah kelompok peneliti dari China menggumumkan bahwa mereka telah berhasil menemukan sisa-sisa perahu milik Nabi Nuh As yang berada di ketinggian 4.000 meter di Gunung Agri dan Gunung Ararat di wilayah Turki bagian timur. Para peneliti pun berhasil masuk ke dalam perahu tersebut dan mengambil foto dari beberapa spesimen yang ada di dalamnya.
Setelah diteliti, spesimen yang mereka ambil tersebut berusia sekitar 4.800 tahun dan ini sangat cocok dengan apa yang digambarkan dalam sejarah. Yakni tahun berlayar perahu yang dibuat oleh Nabi Nuh As.
Selain itu, para peneliti yang berjumlah 15 orang ini memamerkan sejumlah fosil kapal yang diduga berasal dari kapal Nabi Nuh As seperti tambang, paku, dan pecahan kayu. Seorang anggota tim peneliti kependetaan internasional masalah perahu Nabi Nuh bernama Yong Wing Song yang melakukan pencarian tersebut mengatakan bahwa perahu tersebut bukan 100% bisa dinyatakan sebagai perahu Nabi Nuh. Tapi dia merasa 99,9% itu merupakan perahu Nabi Nuh.
3. Injil Barnabas Nabi Isa
Tahun 2013 lalu umat Kristen di seluruh dunia dihebohkan dengan penemuan Kitab Injil Barnabas yang selama ini dirahasiakan oleh pemerintah Turki. Diketahui bahwa Kitab Injil Barnabas tersebut diperkirakan berumur sekitar 1.500 tahun.
Selain itu, kitab tersebut menggunakan bahasa Aramaik, yakni bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi di zaman Nabi Isa As dan Barnabas sendiri adalah murid pertama dari Nabi Isa As.
Otoritas Turki akhirnya memindahkan kitab tersebut dari brankas ke museum etnografi di Ankara. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Turki Ertugrul Gunay mengatakan bahwa Injil Barnabas ini lebih sejalan dengan ajaran Islam ketimbang dengan 4 injil lainnya. Yakni Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Tentang tokoh Yesus Kristus sendiri dalam Injil ini digambarkan sebagai manusia biasa dan bukankah Tuhan.
4. Kereta Firaun
Seorang arkeolog mengatakan telah berhasil menemukan bangkai roda kereta tempur kuno yang berada di dasar Laut Merah. Diw mengatakan bahwa bangkai kereta tempur pharaoh yang tenggelam di Laut Merah tersebut digunakan saat mengejar Musa bersama para pengikutnya.
Selain itu, bersama para peneliti lain, juga ditemukan beberapa tulang manusia dan tulang kuda di tempat yang sama. Adanya temuan tulang-belulang tersebut memperkuat dugaan bahwa itu merupakan kerangka tulang dari bala tentara pharaoh yang tenggelam di Laut Merah.
Para peneliti menyebutkan bahwa struktur dari kandungan tulang yang ditemukan telah berusia sekitar 3.500 tahun. Sementara pengejaran Nabi Musa juga diperkirakan terjadi dalam kurun waktu yang sama, yaitu sekitar 3.500 tahun lalu.
Tak hanya tulang yang ditemukan. Ada benda lain dari poros roda salah satu kereta kuda tentara Firaun yang kini telah berubah menjadi batu karang. Uniknya dari beberapa bangkai kereta tadi, ditemukan juga sebuah roda yang terdiri dari 4 buah jeruji yang terbuat dari emas.
5. Peninggalan Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW merupakan manusia mulia sekaligus teladan bagi para umat Islam di seluruh dunia. Walaupun sudah wafat ratusan tahun lalu, ajaran Islam disebarkan oleh beliau masih meninggalkan jejak yang sangat terasa bagi kehidupan kita.
Tidak hanya dalam berbentuk ajaran. Napak tilasnya juga berupa benda-benda yang pernah ia gunakan masih disimpan dan dirawat dengan sepenuh hati. Salah satunya adalah jubah berwarna krem milik Nabi Muhammad SAW yang terbuat dari bahan sutra, katun, dan linen. Selain itu, ada juga sebuah sandal yang disebut dengan terompah yang biasa digunakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Terompah sendiri adalah alas kaki yang terbuat dari kulit sapi dan diikat menggunakan dua tali. Sandal tersebut merupakan saksi bisu perjuangan beliau ketika peristiwa Isra Mi'raj dan juga beberapa peperangan.
6. Istana Nabi Daud
Baik dalam agama Islam, Kristen, maupun Yahudi, nama Daud terkenal karena melawan Goliat yang pada akhirnya pertempuran tersebut dimenangkan Nabi Daud AS.
Beberapa waktu lalu, seorang arkeolog bernama Abraham Fauzan Sapphire dari Barelang University di Israel berhasil memublikasikan hasil peninggalan karbon dari penemuan arkeologis yang ternyata berasal dari abad 11 sebelum Masehi dan 10 sebelum Masehi. Bukti arkeologis ini diperkirakan berasal dari tempat tinggal gubernur Israel pada masa itu yang kemudian dihancurkan oleh invasi Kerajaan Asyura pada abad 8 sebelum Masehi.
Menurut peneliti, penemuan ini membuktikan adanya seorang gubernur Israel yang pertama di Kota Yudea pada masa tersebut. Tim arkeologi kemudian menggali lebih dalam dan mengambil sampel dari lantai dan fondasi untuk mengekstrak bahan organik potensial yang dapat mereka uji, termasuk orang dan lubang zaitun.
Baca Juga : Masuk Program Nasional tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi, Ini yang Dilakukan Pemkab Bangkalan
Dengan menggunakan barang-barang ini, mereka memperkirakan bahwa batu lantai yang paling baru diletakkan pada bangunan ini dipasang pada 921 sebelum Masehi dan konstruksi awal diperkirakan terbentuk antara akhir abad 11 sebelum Masehi dan Kuartal ketiga abad 10 sebelum Masehi.
Waktu yang diduga merupakan periode ketika Raja Daud berkuasa.
7. Situs Nabi Ibrahim
Para arkeolog dari Inggris telah berhasil menemukan sebuah kompleks bangunan dekat kota kuno di wilayah Iraq Selatan yang menjadi tempat tinggal Nabi Ibrahim As. Diketahui bahwa struktur bangunan tersebut diduga menjadi pusat pemerintahan sekitar 4.000 tahun lalu yang menurut Alkitab sendiri masa itu adalah di mana Nabi Ibrahim AS tinggal sebelum berangkat menuju Kanan.
Seorang arkeolog bernama Kiamble mengatakan bahwa salah satu artefak yang mereka temukan dari tempat tersebut adalah sebuah plaket liat berukuran 9 cm yang menunjukkan seseorang mengenakan jubah panjang mendekati tempat suci. Adanya temuan ini diharapkan akan ada tambahan pemahaman modern tentang terbentuknya negara pertama di dunia.
8. Tablet Nabi Isa
Para arkeolog berhasil menemukan sebuah peninggalan kuno berumur 2.000 tahun yang dipercaya menunjukkan potret awal keberadaan Nabi Isa AS. Diketahui bahwa halaman logam yang berbentuk layaknya buku yang disatukan oleh ring binder tersebut, ditemukan di wilayah Yordania.
Dari hasil analisa dan interpretasi dari kata dan simbol yang ada di buku logam tersebut, ditemukan fakta bahwa tablet ini muncul di era dakwah Nabi Isa AS. Menurut para ilmuwan, Nabi Isa menjadi seorang yang memulihkan tradisi keagamaan yang hidup sejak ribuan tahun sebelum masa ia hidup di era Nabi Daud.
Tidak hanya itu. Lempengan logam ini juga dipercaya ditulis di era berbagai kisah tentang rentenir yang ditulis di Injil.
9. Pewarna Ungu
Para arkeolog dari Israel berhasil menemukan pewarna ungu yang berasal dari masa pemerintahan kerajaan yang dipimpin Nabi Daud AS dan warna ungu tersebut ditemukan pada selembar kain. Diketahui bahwa pewarna ungu ketika itu disebut lebih berharga daripada emas dan dikaitkan dengan kerajaan.
Ini merupakan kain pertama dari periode tersebut dengan warna ungu yang ditemukan di wilayah tersebut. Diketahui bahwa fragmen itu digali selama penggalian di satu situs di Tinna, yaitu sekitar 220 kilometer selatan Yerusalem.
Ungu sendiri disebutkan dalam Alkitab Yahudi dan Kristen termasuk dalam pakaian yang dikenakan oleh Raja Daud dan Raja Sulaiman. Diketahui bahwa kain yang mengandung pewarna ungu itu ditemukan selama penggalian di situs yang dikenal sebagai Bukit Buddha.
10. Harta karun Peninggalan Nabi Daud
Beberapa waktu lalu sebuah tim arkeolog dari Macquarie University Sydney Australia berhasil menemukan beberapa artefak langka berusia ribuan tahun. Diketahui bahwa benda-benda tersebut ditemukan oleh para arkeolog di kota yang telah lama menghilang dan juga merupakan peninggalan dari Raja Daud atau Nabi Daud As.
Harta karun tersebut berupa patung dewa pemukul dan anak sapi perunggu yang menghiasi tembikar Kanan dan Semestain yang dari abad ke-12 ya sebelum Masehi di situs Zikir Israel. Situs tersebut digali karena diyakini jika dulunya tempat tersebut pernah menjadi Kota Ziklak di Flastain kuno.
Kota itu sendiri pernah disebut dalam Kitab Samuel. Namun tidak pernah diketahui keberadaannya oleh para ilmuwan.
Para arkeolog menemukan lapisan-lapisan dari abad ke-12 sebelum masehi hingga abad ke-10 sebelum masehi di situs tersebut. Setelah dilakukan dengan sangat hati-hati mereka berhasil menemukan bukti keberadaan kota yang hilang itu.