MALANGTIMES - Masyarakat yang seringkali duduk atau sekedar berhenti sejenak di kawasan Jalan Ijen, Kecamatan Klojen, Kota Malang, tampaknya akhir-akhir ini dibuat resah dengan tindakan perempuan tua yang mengajak masyarakat agar keluar dari agama yang dianutnya.
Berdasarkan penuturan saksi mata yang juga sempat dihampiri oleh perempuan tua tersebut yakni seorang pria bernama Razak warga Kelurahan Oro-oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang menjelaskan, bahwa saat dirinya sedang duduk di deretan kursi yang ada di Jalan Ijen, dirinya dihampiri oleh perempuan tua tersebut sekitar pukul 07.49 WIB.
Baca Juga : Terserang Batuk dan Pilek, Warga Bago Tulungagung Ditemukan Tewas Membusuk di Dalam Gubuk
"Saya kan jalan-jalan mau menjemput anak saya di sekolahan. Tapi saya menghabiskan waktu di Jalan Ijen karena udaranya sejuk, enak, banyak pohon-pohon akhirnya saya memilih disitu. Duduk disitu terus ibu ini datang. Minta waktu sebentar," jelasnya kepada MalangTIMES.com, Sabtu (3/4/2021).
Lanjut Razak, saat dirinya memberikan waktu kepada perempuan tua tersebut, akhirnya terjadi obrolan di salah satu sudut bangku Jalan Ijen, Kota Malang tersebut. Pada obrolan tersebut, kemudian perempuan tua itu mengajak Razak agar keluar dari agama yang dianutnya saat ini.
"Saya pikir ada apa, mau ngobrol atau tanya-tanya atau apa. Akhirnya ya itu dia menjelaskan bahwa dia adalah utusan Allah tapi saya diperintahkan untuk mengajak semua manusia ini untuk tidak memiliki keyakinan agama. Untuk menciptakan manusia berbuat baik sendiri," terangnya.
Perempuan tua itu juga enggan menyebutkan namanya. Malah kata Razak saat ditanya perihal nama, perempuan tua tersebut menegur Razak untuk tidak perlu bertanya-tanya kepada dirinya.
Dalam peristiwa tersebut, selain mengajak keluar dari agama yang dianut Razak, perempuan tua tersebut mengaku dari utusan Allah dan tidak mengaku dari satu agama tertentu.
"Nggak (bukan dari agama tertentu, red). Cuma utusan Allah. Tapi dia ngomongnya banyak ngomong Yesus gitu mas. Tapi dia nggak ngajak untuk Kristen, tidak. Tapi ngajak untuk keluar dari agama," ujarnya.
"Sudah nggak perlu kamu salat itu. Ke gereja juga nggak perlu bagi yang kristen. Yang penting kita ini berbuat baik. Kita ciptakan lingkungan yang baik tanpa ada agama yang menghalang-halangi kita," ucapnya menirukan pernyataan perempuan tua tersebut.
Baca Juga : Tabrakan Truk Muatan Batu dengan Kereta Api di Blitar, Sopir Luka Parah
Dibuat resah atas peristiwa tersebut, Razak pun melihat aparat kepolisian yang sedang berada di kawasan Gereja Katedral Ijen, langsung menghampiri para aparat kepolisian dan mengadukan kejadian yang dialaminya tersebut.
"Orangnya diperiksa dulu di wawancarai sama beberapa Pak Polisi ada empat polisi. Di wawancarai jam 08.15 WIB. Setelah saya lapor jam 07.49 WIB. Tapi sudah kok mas, katanya Pak Bain dia itu orang nggak waras tapi kok katanya orang-orang ini hampir setiap pagi dia disitu," ujarnya.
Razak sebagai warga Kota Malang yang juga beragama Islam ini berharap agar perilaku-perilaku atau tindakan-tindakan serupa harap untuk segera ditertibkan karena membuat resah masyarakat.
"Ya dibenarkan yang betul. Yang ngajak-ngajak kemurtadan ini ya dirapihkan lah. Bagaimana juga agama ini mengatur orang untuk berbuat kebaikan. Untuk menyelamatkan diri seseorang agama ini. Agama ini kan panduan bagi manusia. Untuk supaya tahu mana yang benar, mana yang tidak," ungkapnya.
Razak juga mengatakan bahwa terkadang masyarakat yang beragama saja masih melakukan tindakan kesalahan, apalagi masyarakat yang tidak mempunyai agama, malah akan berpotensi lebih berbuat kekeliruan. "Ya mudah-mudahan menjadi yang terbaik lah Malang terutama kota ini," pungkasnya.