MALANGTIMES - Peringatan HUT ke - 107 Kota Malang hari ini (Kamis, 1/4/2021) penuh dengan makna. Meski dilangsungkan masih dalam situasi pandemi Covid-19, namun tak mengurangi esensi dari momen hari jadi kali ini.
Wali Kota Malang Sutiaji mengungkapkan, di usia ke 107 tahun Kota Malang ini merupakan perjalanan panjang dalam bidang pemerintahan, pembangunan dan pelayanan masyarakat.
Baca Juga : Sampaikan LKPJ, Wabup Trengggalek Targetkan Predikat Opini WTP
Momen ini diharapkan menjadi sebagai sarana instrospeksi atas program-program kemajuan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Kota Malang.
"Hal ini tidak mudah untuk diwujudkan, akan tetapi dengan dilandasi rasa memiliki, komitmen yang sungguh-sungguh dan semangat kebersamaan untuk memajukan Kota Malang. Insya Allah, secara bertahap dapat diwujudkan," ungkapnya.
Di momen ulang tahun kali ini, kata Sutiaji, pengambilan tema 'peduli dan berbagi' mengandung makna dan harapan besar. Di mana seluruh elemen masyarakat di Kota Malang bisa meningkatkan rasa kepedulian, berbagi dan saling menguatkan, utamanya dalam konsep kolaborasi pentahelix khususnya dalam penanganan Covid-19.z
"Kita belajar satu tahun dengan pandemi ini, saya kira ini menjadi pelajaran bagi kita. Ini harus kuatkan, sadar kepedulian menjadi keharusan kita semua. Berbagi, karena ada hak kita untuk dimiliki orang lain, ini yang kita berbagi peran, tugas, ilmu dan lainnya," imbuhnya.
Capaian pembangunan infrastruktur yang terselesaikan di tahun 2020 lalu, dinilai Sutiaji menjadi salah satu pencapaian besar Kota Malang. Di antaranya, terealisasinya Jembatan atau Flyover Kedungkandang, Islamic Center, dan Gedung Bersama atau Mini Block Office di belakang Balai Kota Malang.
Namun, ke depannya roda pemerintahan tak akan terhenti, melainkan perlu terus ditingkatkan dengan banyaknya kreativitas dan inovasi-inovasi lainnya.
Baca Juga : DPRD Trenggalek Mulai Bahas LKPJ dan Perubahan Propemperda
Ke depan, kata Sutiaji, fasilitas infrastruktur inilah yang perlu dioptimalkan. Semisal, di kawasan Jembatan Kedungkandang, dengan akses baru ini mau tidak mau kepadatan kendaraan juga beralih.
Namun, hal itu nantinya akan terus dikembangkan dengan pelebaran jalan di sekitar wilayah untuk mengurai kemacetan di kawasan Kecamatan Kedungkandang.
"Tinggal ke depannya bisa dimaksimalkan. Karena, kok sana (Kedungkandang) sekarang macet, itu karmena volumenya bisa tiga kali lipat dari biasa. Karena misal orang Kabupaten mau ke Surabaya lebih baik lewat situ ketimbang lewat tengah kota. Ini ada bukan hanya keberhasilan Pemerintah Kota, tapi keberhasilan masyakat," tandasnya.
