MALANGTIMES - Menjelang peringatan HUT (Hari Ulang Tahun) Kota Malang yang ke-107 tahun, Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang meluncurkan Program LLTT (Layanan Lumpur Tinja Terpadu).
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan bahwa dengan diluncurkannya Program LLTT (Layanan Lumpur Tinja Terpadu) masyarakat dapat melakukan pola hidup bersih dan sehat.
Baca Juga : Langganan Macet, Jembatan Tlogomas Jadi Alternatif yang Dibangun Tahun Ini
"Perilaku masyarakat terbangun dengan baik, sarprasnya juga kita siapkan. Jadi nanti ada kepastian kita nanti kalau waktunya sedot wc itu dia nggak usah repot-repot lagi karena setiap hari sudah ada rutinitas. Retribusinya juga berjalan dengan baik," ungkapnya kepada MalangTIMES.com, Rabu (31/3/2021).
Lanjut Sutiaji bahwa nantinya akan terdapat penjadwalan dari Program LLTT yang membuat tidak adanya lagi penumpukan lumpur tinja di masing-masing septic tank rumah masyarakat di Kota Malang.
"Ini kan juga secara terjadwal. Jadi tidak ada penumpukan. Nanti ada berkaitan dengan sterilisasi, higienitas dari sumber air bawah tanah ini juga berpengaruh," ujarnya.
Orang nomor satu di Pemerintah Kota Malang ini juga mengatakan bahwa dengan begitu pola hidup bersih dan sehat nanti juga didukung dengan kolaborasi dari stakeholder maupun dari PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) yang terdapat di masing-masing wilayah RT/RW.
"Pola hidup bersih dan sehat nanti kan kolaborasinya malah lebih enak dengan PKK, dasawisma dan seterusnya. Jadi edukasi ini tidak pernah berhenti, secara terus menerus kita lakukan bersama," terangnya.
Lebih lanjut, Sutiaji menuturkan bahwa Program LLTT juga sudah berjalan dan nantinya tinggal penguatan terhadap pada tahapan teknis serta SOP (Standard Operational Procedure) yang diatur DPUPRPKP Kota Malang.
Baca Juga : Honda Luncurkan Motor Bebek Winner X Edisi Terbatas, Segini Harganya
"Tapi berkaitan dengan masalah tarif itu insya allaah sudah pembayaran non tunai. Tinggal nanti bersama-sama melalui njenengan menyosialisasikan untuk itu. Akhirnya perusahaan-perusahaan dapat bergabung," katanya.
Sementara itu, Sutiaji mengatakan bahwa sebanyak 14 perusahaan swasta yang bergerak dalam penyedotan lumpur tinja sudah bersedia berkolaborasi bersama dengan DPUPRPKP Kota Malang melalui UPT (Unit Pelayanan Teknis) Pengelolaan Air Limbah Domestik (PALD).
"Kolaborasi kami dengan stakeholder sudah berjalan dengan baik yang awalnya memang terjadi penolakan dan seterusnya. Kita juga mengapresiasi pada PU yang juga sudah mengondisikan dengan cara kolaborasi yang baik dengan 14 perusahaan yang sudah bergabung dengan kami," pungkasnya.