BATUTIMES- Ada beragam cara menyemarakkan aksi sosial. Hal itu, seperti yang dilakukan di Desa Sidomulyo Kota Apel dengan menggelar bakti sosial sunatan massal sebanyak 51 anak sekolah dasar. Sunatan massal ini gratis.
Drs Suharto MM Kepala Desa Sidomulyo Kota Batu menyatakan bahwa upaya mengabdikan diri bersama jajaran pengurus dan perangkat desa kepada masyarakat luas terus dilakukan. Upaya tersebut agar, menggugah masyarakat agar cinta pada lingkungan dan pimpinan.
Baca Juga : Jelang Batas Usia Pensiun Tahun 2022, 106 ASN Kota Batu Ikuti Pembekalan Wirausaha
Pria yang sudah dua periode menjabat kepala desa ini, menegaskan dalam rangka hari jadi Desa Sidomulyo ke- 74 tahun diupayakan, kerja keras, menuangkan gagasan, tali silaturahmi, dan selamatan desa. Warga tetap diharuskan menerapkan protokol kesehatan.
"Gelar sunatan termodern, jadi salah satu rangkaian Selamatan Desa Sidomulyo ke-74 tahun. Visi kami adalah ingin berbakti sosial. Salah satunya, khitan massal. Metode terbaru, tanpa disuntik. Dan pertama di Malang Raya. Semoga anak yang disunat kelak jadi anak yang baik, soleh, dan banyak rizki," kata Suharto kepada JatimTIMES di sela-sela aktivitasnya.
Sementara itu, Effie Ardiyanti SST Bd Ketua Yayasan Srikandi Sunat Indonesia pusat sunat modern tanpa jarum suntik menyatakan bahwa memotong kulup zakar (kemaluan laki-laki) seusia anak sekolah biasanya dirasa menyakitkan.
Namun, seiring perkembangan teknologi dan zaman, ditemukan alat mutakhir guna mengurangi rasa takut dan sakit bagi yang dikhitan.
Alat modern itu adalah madaget nano spray free needle injector dari Amerika. Metode Supering di mana prinsipnya seperti tali pusat bayi. Tanpa jahitan, dan tanpa perban sesudah disunat. Dan tanpa kontrol pascasunat serta alat bisa lepas sendiri.
Baca Juga : Cari Solusi, Kades Datangi Pendopo Tulungagung, Bupati : Kucari Jalan Terbaik
"Hasilnya lebih rapi dan estetik. Sesudah sunat anak bisa langsung mandi. Lari dan aktivitas normal. Sangat, VVIP. Sebab, tanpa jarum suntik untuk membius. Menyunat yang ramah pada anak. Ayo jagoan sunat," ajak perempuan asal Sragen sambil memberikan motivasi kepada para peserta yang hadir.
Turut hadir dalam acara khitanan massal adalah Anita Dwi Kristina Sekretaris Desa Sidomulyo. Juga turut meramaikan acara adalah tokoh masyarakat: Harianto, Ketua Panitia Selamatan Desa Sidomulyo, Sekretaris Panitia Acara Khitanan Massal Sugiarti Angga Mula Ratnasari S. AP. Juga ada Enik Fatmawati, pendongeng dari Kampung Dongeng. Juga hadir Babinkamtibmas Desa Sidomulyo dan orang tua wali.
Sekadar informasi, rangkaian acara selamatan Desa Sidomulyo yaitu: gelar tari remo, campursari, dan pagelaran wayang kulit dari Gunung Kawi.