BLITARTIMES - Himpunan Mahasiswa Program Studi (Himaprodi) Sosiologi Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar terus berkomitmen turut serta menyiapkan generasi emas dalam menyongsong Bonus Demografi di Indonesia. Diantaranya dengan menggelar kajian budaya online bekerjasama dengan Asosiasi Sosiologi Blitar (ASB) dan Forum Pemuda Pelopor Jawa Timur.
Kajian budaya online dengan tema ‘Peran Pemuda Menyongsong Bonus Demografi di Era Pandemi Covid-19’, rencananya akan digelar secara daring pada Kamis 8 April 2021. Empat narasumber akan dihadirkan dalam agenda ini. Keempatnya adalah Hery Basuki (Dekan Fisipol Unisba Blitar), Harmaji (Sosiolog, Budayawan), Rangga Bisma Aditya (Sosiolog, Komisioner KPU Kota Blitar) dan Muji Pranoto (Ketua Forum Pemuda Pelopor Jawa Timur, mahasiswa Sosiologi Unisba Blitar).
Baca Juga : Oknum Tokoh Agama Pelaku Pencabulan Ditahan, Sebuah Sajadah Jadi Barang Bukti
Kepala Program Studi (Kaprodi) Unisba Blitar Novi Catur Muspita mengatakan, diprediksi di tahun 2030 Indonesia akan mengalami masa bonus demografi. Jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibanding penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).
Menurut Novi, pada bonus demografi tersebut, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa.
“Kami dari Prodi Sosiologi Unisba Blitar mengajak para pemuda untuk menyiapkan diri menjadi generasi emas pada tahun 2030-2045. Pasalnya, pada tahun tersebut, Indonesia memiliki bonus Sumber Daya Manusia (SDM) secara demografis, atau yang sering disebut Bonus Demografi,” kata Novi kepada BLITARTIMES, Senin (29/3/2021).
Novi menambahkan, bonus demografi bukan sebuah bencana, namun merupakan berkah bagi Indonesia. Kuncinya adalah penerapan strategi dan koordinasi yang melibatkan seluruh stakeholder dan elemen masyarakat termasuk pemuda.
“Kita balik pola fikirnya, jangan lagi berfikir bahwa bonus demografi akan menimbulkan angka pengangguran yang tinggi. Mari kita jawab tantangan itu dengan membuat strategi yang melibatkan para pemangku kepentingan dalam satu Kolaborasi. Sehingga tantangan ini dapat dijawab bersama-sama menjadi lebih mudah,” tegasnya.
Baca Juga : Eks Tenaga Outsourching Geruduk Kantor Wali Kota Blitar, Tuntut Haknya Dipenuhi
Lebih dalam Novi menyampaikan, kajian budaya online akan dilaksanakan melalui Zoom Meeting pada Kamis 8 April 2021 pada pukul 10.00 WIB - 12.45 WIB. Peserta tidak akan dipungut biaya alias gratis. Peserta yang berpartisipasi akan mendapatkan E-Sertifikat.
“Ayo bergabung di kajian online ini. Kita tetap kreatif dan belajar bersama-sama di masa pandemi. Peserta terbuka untuk umum,” pungkas Novi.