free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Aman Terus Bertahan Meski Harga Kedelai Kian Mahal

Penulis : Asmadi - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

29 - Mar - 2021, 01:58

Placeholder
Tempe milik Pak Aman (foto: Asmadi/ JatimTIMES)

LUMAJANGTIME - Naiknya harga kedelai sebagai bahan baku tempe dan tahu membuat para perajinnya berpikir agar usaha mandiri produksi tempenya bertahan.

Seperti yang dilakukan Aman (40) warga Dusun Jumblengan Desa Pulo, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang. Menurutnya kondisi saat ini membuat produsen tempe sangat kelimpungan. 

Baca Juga : Ini Keluh Kesah Pak Aman, Pembuat Tempe Yang Harus Bertahan Walau Kedelai Mahal

Kita ketahui, kenaikan tempe terjadi sebelum awal tahun baru. Waktu itu harga kedelai berada di angka Rp 8.000 per kilogram. Namun saat ini, harga bahan baku utama tempe meningkat menjadi Rp 9.000 - Rp 10.000 per kilogram. 

"Sangat memberatkan mas, terjadinya kenaikan sebelum awal tahun baru lalu. Yang sebelumnya Rp 8000 per kilogram saat ini sudah Rp 9000 - Rp 10.000 per kilogram," ujarnya.

Alhasil, lelaki yang bekerja dibantu istrinya tersebut tetap bertahan dengan ukuran tempe tidak diubah dan juga harga jual tetap sama dengan yang sebelumnya. Meski dirinya harus mengalah dengan cara mencari kayu bakar di ladang. 

"Harga jual tetap variatif dan ukuran tetap tidak berubah. Tetapi yang dulunya kayu bisa beli saat ini mencari di ladang," tambahnya sambil lesu saat diwawancari.

Baca Juga : Peluru Mortir Temuan Warga Kota Malang Akhirnya Diledakkan

Selain itu produsen tempe ini berharap perlu tindak lanjut dari pemerintah untuk bisa menstabilkan harga kedelai. Terlebih perajin mandiri ini tidak pernah tersentuh pemerintah baik modal atau pun bantuan kedelai. Jika harga kedelai naik terus, maka produsen tidak mendapatkan keuntungan bisa-bisa gulung tikar bahkan tidak bisa menafkahi keluarganya.

"Harapannya, pemerintah lebih peduli lah terhadap perajin tempe mandiri ini. Terlebih tidak ada bantuan baik modal ataupun kedelai dari pemerintah. Semoga mereka mendengar keluhan dan bisa menstabilkan harga kedelai dikarenakan saya harus menafkahi keluarga saya," pungkasnya.


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Asmadi

Editor

Sri Kurnia Mahiruni