BANYUWANGITIMES- Sekitar dua minggu menjelang bulan Ramadhan, harga beberapa komoditas bahan pangan di wilayah Banyuwangi, Jawa Timur terpantau masih relatif stabil dan terkendali.
Menurut Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskopumdag) Kabupaten Banyuwangi, melalui Salim, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, berdasarkan pantauan tim monitoring pada 15 pasar daerah di Banyuwangi, harga sembako menjelang bulan Ramadhan masih relatif aman dan stagnan.
Baca Juga : Bupati Kediri Tegas Tolak Kebijakan Impor Beras
Selanjutnya dia mencontohkan, harga gula pasir dan bawang di pasaran harganya Rp 12.000/ kilogram. "Kalau yang lainnya seperti harga daging ayam juga masih relatif stagnan," jelasnya.
Kemudian harga cabai yang awalnya meroket sampai pada harga Rp 120.000/ kilogram, sejak kemarin harga perkilogramnya turun menjadi Rp 110.000.
Menurut dia meskipun harga cabai di pasaran mulai menurun namun harganya masih terbilang relatif mahal, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yang menyebabkan harga cabai mahal bertahan agak lama.
"Menurut analisa kami dan hasil tinjau lapangan, melambungnya harga cabai karena faktor curah hujan yang terlalu tinggi sehingga banyak tanaman cabai yang rusak dan berpengaruh pada produksi ," kata Salim.
Baca Juga : FIFGROUP Luncurkan Dana Bergulir untuk 588 UMKM Bersama 4 Lembaga Astra
Sebagaimana hasil survei yang dilakukan di wilayah Kecamatan Wongsorejo yang merupakan daerah sentra penghasil cabai terbesar di Banyuwangi dari luasan lahan warga yang ditanami cabai selain banyak yang mati dan rusak, produk cabai yang dihasilkan petani kualitasnya kebanyakan tidak ada yang bagus.
"Padahal Banyuwangi termasuk salah satu sentra penghasil dan pemasok cabai terbesar di Indonesia. Sedangkan untuk wilayah penghasil cabai di Banyuwangi yang kualitasnya bagus di Kecamatan Wongsorejo. Namun sebagian besar rusak, bahkan ada lahan dialihfungsikan buat menanam jagung. Hal tersebut yang menyebabkan harga cabai melambung ," pungkasnya.