INDONESIATIMES- Ribuan orang warga Monteral, Quebec, Kanada menggelar aksi demo untuk memprotes tindakan lockdown akibat COVID-19, Sabtu (13/3/2021).
Melansir melalui globalnews, para pendemo meneriakkan "kebebasan" di hadapan banyak polisi. Terkait peristiwa ini, polisi mengatakan telah dilakukan penangkapan dan hukuman untuk para demonstran.
Mereka dianggap tidak menghormati peraturan dan protokol kesehatan yang ditetapkan provinsi seperti mengenakan masker dan menjaga jarak.
Aksi demo yang disebut "pawai pemberontak" digelar di kantor pusat kota Montreal, Perdana Menteri Francois Legault. Diketahui, kota Montreal merupakan kota terbesar kedua di Kanada.
Sehingga banyaknya para pendemo mencapai 8,4 km. Protes ini dilakukan karena mereka meminta agar pemerintah Quebec mengakhiri keadaan darurat kesehatan di seluruh provinsi dan mengakhiri jam malam.
Mereka menganggap dengan diberlakukannya lockdown membuat kebebasan hidup mereka terenggut. Di sisi lain, mereka juga menolak diberlakukannya vaksinasi.
Demo ini terjadi karena Quebec menandai sudah 1 tahun sejak dimulainya tindakan lockdown. Provinsi tersebut melaporkan 789 kasus COVID-19 baru pada hari Sabtu dan 11 kematian terkait virus lainnya.