free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Didemo Mahasiswa Terkait Video Dangdutan Tanpa Prokes, Wali Kota Blitar Akhirnya Minta Maaf

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Yunan Helmy

13 - Mar - 2021, 02:37

Placeholder
Wali Kota Blitar Santoso meminta maaf terkait video dangdutan yang viral. (Foto: Aunur Rofiq/BlitarTIMES)

BLITARTIMES - Wali Kota Blitar Santoso akhirnya meminta maaf terkait video pesta dangdutan tanpa penerapan protokol kesehatan yang viral. Permintaan maaf itu disampaikan Santoso dalam konferensi pers yang digelar di lobi kantor Pemerintah Kota Blitar, Jumat (12/3/2021) sore. 

Dalam konferensi pers ini, Santoso menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat terkait video dangdutan yang viral. Dalam video tersebut, tampak jelas Santoso tidak memakai masker dalam acara tersebut. 

Baca Juga : Pemkot Wacanakan SOP Pembukaan RHU, DPRD Surabaya: Perwali Harus Direvisi Dulu

"Saya meminta maaf dan juga saya  berterima kasih kepada masyarakat, mahasiswa, dan seluruh pihak yang telah mengingatkan saya. Ini adalah bentuk kepedulian masyarakat terhadap saya dan kepemimpinan saya,” kata Santoso. 

Dijelaskan Santoso, adegan di video tersebut adalah acara tasyakuran pasca,-kemenangannya di Pilkada Kota Blitar 2020. “Kegiatan tasyakuran itu digelar sebagai bentuk terima kasih saya kepada relawan. Mereka relawan sudah bekerja secara maksimal hingga saya dan Pak Tjutjuk Sunario meraik kesuksesan dan terpilih sebagai wali kota dan wakil wali Kota Blitar,” ungkapnya. 

Dalam kesempatan ini, Santoso juga menyampaikan, adegan yang ada di dalam video tersebut adalah  saat dirinya sedang bernyanyi atas permintaan relawan yang ada di lokasi. Santoso mengaku dirinya saat itu telah melakukan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Hanya, dia melepaskan masker saat bernyanyi di hadapan para relawan. 

“Tidak mungkin saya bernyanyi dengan mengenakan masker. Maka dari itu masker saya lepas saat bernyanyi,” ucapnya. 

Lebih dalam Santoso menyampaikan, penerapan prokes di acara tasyakuran itu dibuktikan dengan jumlah orang yang ada di dalam gedung tidak melebihi batas maksimal, yakni antara 30 sampai 40 orang saja. Jumlah orang yang hadir sangat jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kapasitas gedung yang bisa menampung 500-an orang. “Yang hadir cuma 30 sampai 40 orang saja,” pungkasnya.

Sebelumnya, sejumlah mahasiswa Blitar yang tergabung dalam Mahasiswa Pro Keadilan (MPK) melakukan aksi unjuk rasa sebagai respons video pesta dangdut Wali Kota Blitar Santoso yang viral. Aksi demo digelar di depan kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar, Jumat (12/3/2021). 

Dalam tuntutannya, mahasiswa mendesak Wali Kota Santoso meminta maaf dan memberi klarifikasi secara terbuka kepada warga Kota Blitar. Mahasiswa menilai pesta dangdut berujung viral tersebut adalah hal yang tidak pantas dilakukan. Dalam video tersebut tampak jelas Santoso dangdutan bersama biduan dan sejumlah relawan pemenangan tanpa menerapkan protokol kesehatan. 

Baca Juga : Disepakati, Ini Beberapa Jenis Usaha yang Retribusinya Bakal Alami Penyesuaian

“Video itu membuat resah warga Kota Blitar. Kami minta Pak Wali untuk memberika klarifikasi secara terbuka dan meminta maaf kepada rakyat,” ungkap Koordinator Aksi PMK M. Nur Robit. 

Dikatakannya, aksi yang viral itu bertolak belakang dengan yang terjadi saat ini. Yakni masyarakat diminta untuk menerapkan protokol kesehatan dengan diberlakukannya operasi yustisi.  Bahkan dalam masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro, masyarakat dilarang untuk menggelar kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa, baik itu kegiatan sosial maupun hajatan.

“Masyarakat diminta untuk disiplin prokes. Tapi nyatanya wali kota yang tak  lain adalah ketua Satgas Covid-19 Kota Blitar justru mempertontonkan video yang tidak mengindahkan protokol kesehatan," tandasnya.

Dalam kesempatan aksi ini mahasiswa juga menyampaikan tuntutan agar Polres Blitar Kota mengusut kasus ini hingga tuntas. Robit menegaskan, mahasiswa mendukung semua upaya penegak hukum dalam menangani kasus terkait kegiatan yang melanggar protokol kesehatan tersebut. “Polisi harus mengusut kasus ini sampai tuntas. Kami juga mendukung segala upaya penegak hukum terkait kasus ini," tegasnya.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Yunan Helmy