BATUTIMES - Beberapa kota besar di Indonesia masih menyimpan rapi barang, bangunan, dan benda-benda peninggalan bersejarah. Bukan hanya di era keemasan zaman kerajaan, peninggalan era kolonial Belanda juga masih bisa ditemui sampai sekarang.
Bahkan kini bangunan peninggalan itu menjadi ikon atau tempat yang menarik bagi para pengunjung dan wisatawan yang hanya sekedar mengabadikan momen di tempat itu.
Baca Juga : Sepanjang Febuari 2021, BPBD Catat Ada 28 Bencana Landa Kota Batu
Salah satu kota yang menyimpan banyak bangunan era kolonial adalah Kota Batu. Sederet bangunan jadul bisa ditemui di saja, dan banyak dijadikan sebagai destinasi wisata tersendiri. Salah satu yang banyak dicari adalah gedung milik Lucas Martien Sarkies, yang tak jauh dari Balai Kota Batu.
Bangunan yang berdiri sejak tahun 1890 an itu, awalnya menjadi tempat peristirahatan pada musim panas milik Lucas Martien Sarkies. Keluarga Sarkies sendiri merupakan pendiri dan pemilik hotel-hotel yang bersejarah di Asia Tenggara. Bangunan yang berdiri sejak abad ke-19 itu biasa disebut Jambe Dawe dan mengalami tujuh kali perubahan fungsi. Kini menjadi Hotel Hotel Kartika Wijaya.
Terletak di Jalan Panglima Sudirman, No 127, Kota Batu masih berdiri tegak dan kokoh. Tentu peninggalan ekslusif dan keaslinya tetap terjaga baik sampai saat ini.
Dengan gaya arsitektur Eropa kuno, kaca mozaik bergambar peta pulau Jawa (JAVAZEE) itu masih menghiasi di bagian lobby utama. Bahkan cerita tentang keluarga Sarkies pun masih ada, dengan berupa foto-fotonya.
"Bangunan ini memiliki cerita atau sejarah yang menarik. Bangunan yang dulu dimiliki oleh keluarga Sarkies ini merupakan keluarga pendiri hotel-hotel pada jaman itu. Salah satunya disini. Banyak sekali peninggalan milik Sarkies," ujar Sales Executif El Royale Hotel Kartika Wijaya Batu, Gilang Cahyo Utomo.
Baca Juga : Belum Juga Usai, Wakil Ketua DPRD Surabaya Ingin Polemik Izin Pasar Koblen Segera Disudahi
Tidak dapat dipungkiri, banyak para pengunjung yang menginap mengabadikan foto meraka di suasana yang begitu bersejarah. Selain menjadi spot foto, ada juga perpustakaan dengan koleksi buku peninggalan kolonial Belanda.
"Memang banyak pengunjung yang selalu berfoto di tempat-tempat yang memang menurut mereka menarik. Selain itu juga, ada bungker jama Belanda yang masih utuh dan kita rawat," ujarnya.
"Dan untuk sekarang, bangunan depan yang arsitektur belanda menjadi cagar budaya," imbuhnya.