MALANGTIMES - Tak hanya menghadirkan berbagai fasilitas atau event-event pariwisata, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus menunjukkan eksistensinya untuk mewujudkan wilayahnya menjadi destinasi wisata halal.
Konsep pariwisata halal itu sendiri, sebagai bentuk fasilitasi bagi wisatawan agar lebih mudah mencari tempat-tempat halal di Kota Malang. Misalnya, saja berkaitan dengan kuliner, perhotelan, dan yang lain sebagainya.
Baca Juga : Melihat Keagungan Batik KaDe di Event Madura Fashion Society 2021
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, konsep wisata halal ini yang menjadi salah satu prioritas untuk terus dikuatkan di Kota Malang. Nantinya, setiap jasa industri, hingga restoran akan ditandai sertifikasi halal. "Malang Halal ini terus kita kuatkan, ini komitmen kita," ujarnya.
Lebih jauh, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni menambahkan, guna mewujudkan itu pihaknya masih terus berproses. Sebab, memang diakui tidak mudah untuk mengurus semua jasa bersertifikasi halal. "Malang Halal itu mulai resto, hotel sertifikat turun dari BPOM dan MUI. Hanya ini persyaratannya detail banget," jelasnya.
Ia menyebut, tahun 2020 lalu saja untuk lingkup industri pariwisata tercatat ada 77 yang dikeluarkan sertifikasi halal di Kota Malang. Dari jumlah tersebut, untuk hotel dan restoran yang dinilai cukup sulit, hanya terpenuhi 8 yang sudah memenuhi kriteria halal.
"Padahal kita ngusulkan itu 50-an, tapi yang keluar hanya sedikit. Terus pandemi juga ya, jadi lebih lambat untuk mengurus sertifikasi halal ini," imbuhnya.
Baca Juga : Berburu Cita Rasa Tembakau Ala Kretekus Tingwe di Tulungagung
Meski begitu, pihaknya tetap berupaya agar semua destinasi wisata, perhotelan, dan restoran di Kota Malang bisa segera terverifikasi halal. Yakni, menggaet sejumlah perguruan tinggi baik negeri atau pun swasta, hingga Halal Center.
"Ini tetap kita push. Karena itu kita kerja sama dengan Halal Center, dari sejumlah perguruan tinggi sebagai pendamping," pungkasnya.