Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Wisata

Bangkitkan Sektor Pariwisata, Disbudpar Banyuwangi Luncurkan Hybrid Concept

Penulis : Nurhadi Joyo - Editor : A Yahya

24 - Feb - 2021, 19:00

Placeholder
M. Yanuarto Bramuda, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kabupaten Banyuwangi Nurhadi Banyuwangi Jatim Times

BANYUWANGITIMES - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi meluncurkan Hybrid Concept untuk membangkitkan sektor pariwisata, Rabu (24/2/2021). Konsep yang diluncurkan dalam Banyuwangi Festival 2021 ini merupakan penggabungan event/atraksi secara offline dengan cara daring/virtual melalui aplikasi Banyuwangitourism App.

Ada banyak fitur yang disajikan. Antara lain terkait informasi destinasi wisata, informasi Banyuwangi Festival, informasi Pasar Tradisional, dan pesan makanan di Pasar Tradisional.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Banyuwangi, M Yanuarto Bramuda mengatakan konsep baru yang dikenalkan sebenarnya bukan sekedar mendorong orang untuk datang, akan tetapi juga mendorong orang untuk membeli produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Banyuwangi. ”Pemkab Banyuwangi membuat satu aplikasi Hybrid Concept tentu dengan didorong dengan festival gaya baru dan dengan cara/konsep baru. Meskipun tidak datang langsung mereka tetap bisa menonton secara virtual bisa terhibur," kata Bram panggilan akrab M Yanuarto Bramuda kepada BanyuwangiTIMES

Baca Juga : Dilantik Kapolri Jadi Kabaintelkam, Putra Papua Irjen Paulus Waterpauw Resmi Naik Bintang 

 

Dia melenjutkan, melalui aplikasi tersebut juga dapat membeli produk-produk yang ditawarkan UMKM. "Produk yang dibeli akan dipaketkan sampai ke rumah. Ini merupakan salah satu ikhtiar untuk mendorong ekonomi kreatif masyarakat tetap tumbuh di tengah pandemi,” jelasnya.

Harapannya, imbuh dia, meskipun berada di rumah masyarakat tetap produktif dengan bantuan kreasi pemkab Banyuwangi untuk membuka pasar baru dengan menggabungkan antara festival dan UMKM virtual sehingga orang banyak pilihan. Apalagi nanti ada bazar ada discont yang setiap festival akan digelar dengan harapan ada peningkatan omzet penjualan yang membantu ekonomi masyarakat.

Untuk menunjang terobosan tersebut, Disbudpar Banyuwangi menggandeng Asosiasi Pangan Olahan Banyuwangi (Aspoba) dan Asosiasi Kuliner, Kerajinan Kaos dan Batik Banyuwangi (AKRAB) untuk menyusun pameran virtual karena mereka yang menjadi motor penggerak. Untuk pasar yang lesu pemkab Banyuwangi berupaya membuka pasar dengan menggabungkan dengan festival yang digelar secara virtual. ”Apa yang kami alami jauh berbeda dengan gelaran Banyuwangi Festival sebelumnya. Tim kreatif terus belajar banyak dan bekerja keras untuk menyajikan tontonan yang mampu menyenangkan banyak pihak,” ungkap Bram.

Dia menambahkan, tantangan terberat dalam membangkitkan sektor pariwisata pada saat ini adalah menumbuhkan Trust atau kepercayaan. Membangun kepercayaan dunia usaha bahwa pariwisata tetap bisa menghidupkan ekonomi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. "Pilihannya ada dua, yaitu tetap buka usaha dan tutup usaha dengan bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH). Pilihannya tentu adalah usaha jalan protokol kesehatan wajib dijalankan sebaik-baiknya,” beber dia.

Selanjutnya dia memebeberkan fakta yang terjadi di Banyuwangi dalam bulan Maret sampai dengan Juni 2020 masyarakat tidak bisa mendapatkan apa-apa karena, semua destinasi wisata tutup. Pelaku usaha tidak bisa memenuhi fasilitas untuk pelaksanaan protokol kesehatan. Untuk itu,a Pemkab Banyuwangi hadir dengan memberikan bantuan alat, sosialisasi dan edukasi kepada para pelaku wisata sehingga pada akhirnya secara perlahan wisata Banyuwangi mulai tumbuh. Masyarakat disiplin dan patuh dalam melaksanakan protokol kesehatan.

Baca Juga : Anggota Polres Divaksin, Kapolres Lumajang: Aman, Jangan Percaya Hoax 

 

Kenyataan yang ada orang yang datang dan berkunjung ke kota ujung timur Pulau Jawa merasa aman dan nyaman. “Angka kunjungan wisatawan yang awalnya diprediksi turun 5 juta turun menjadi 500 orang ternyata dalam tahun 2020 jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi wisata Banyuwangi tercatat sekitar 2,3 juta artinya lima kali lipat dari target yang direvisi,” imbuh Ayah dua anak tersebut.

Kemudian untuk tahun 2021, lanjut Bram,  Disbudpar Banyuwangi tidak memasang target jumlah kunjungan wisatawan yang datang karena pada prinsipnya semua tidak tahu kapan pandemi Covid 19 berakhir. 


Topik

Wisata



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Nurhadi Joyo

Editor

A Yahya