MALANGTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang masih terus berkoordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) terkait kesiapan anggaran yang akan dialokasikan untuk pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro jilid II.
Pelaksana Harian (Plh) Bupati Malang Wahyu Hidayat menyebutkan, anggaran yang disiapkan selama PPKM mikro jilid II ini salah satunya bersumber dari hasil refocusing terhadap masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD) yang ada di Kabupaten Malang.
Baca Juga : Akbar Tandjung: Pengalaman Azis Samsyuddin Bisa Besarkan Kosgoro untuk Kemenangan Golkar
”Sementara dipotong 30 persen dulu, kemudian ada (pemotongan, red) 25 persen. Yang 30 persen itu kemarin karena ada dari DAK (dana alokasi khusus, red) sama dari refocusing ini rata-rata sekitar 30 persen. Tapi nanti kita akan dipotong lagi 25 persen,” jelasnya.
Menurut Wahyu, pemotongan 25 persen dari DAK tersebut tidak semuanya akan digelontorkan untuk merealisasikan PPKM jilid II. Namun, akan dikembalikan atau disiapkan di masing-masing OPD untuk menangani pemulihan ekonomi di tengah pandemi covid-19.
”Tapi ini (hasil pemotongan 25 persen, red) akan kita kembalikan lagi kepada OPD yang menangani pemulihan ekonomi. Jadi semua OPD nanti kami potong dulu. Setelah itu kami kembalikan lagi yang untuk APBD-nya, terutama yang menangani terkait dengan pemulihan ekonomi,” ucapnya.
Wahyu menyebut, besaran paska-pemotongan dan refocusing itu berbeda di tiap-tiap OPD. Sebab, selain karena patokannya adalah skala persentase, tidak semua OPD memiliki tanggung;jawab yang sama perihal pemulihan ekonomi juga jadi penyebab besaran yang tidak sama tersebut.
”Tidak merata (potongannya, red), pastinya tidak merata. Karena kan pemulihan ekonomi di tiap OPD berbeda-beda pertanggungjawabannya,” ucapnya.
Baca Juga : 29 Kecamatan di Kabupaten Malang Masuk Zona Kuning Covid-19, Mana Saja?
Oleh karenanya, saat ini Pemkab Malang telah intens berkoordinasi dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah guna memastikan OPD mana saja yang akan diprioritaskan untuk pemulihan ekonomi di tengah pandemi. ”Sekarang sedang digidok oleh TAPD, kira-kira OPD mana yang akan mendapatkan persentase terbesar sampai dengan terkecil terkait dengan pemulihan ekonomi tersebut,” pungkasnya.
Sebagai acuan, langkah refocusing ini juga sudah dilakukan Pemkab Malang saat PPKM berskala mikro jilid I berlangsung. Saat itu anggaran yang terkumpul dan disiapkan untuk PPKM mikro ditaksir mencapai Rp 125 miliar.
