MALANGTIMES - Dampak akun fake Facebook ketua DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah) Kota Malang sekaligus ketua DPC (Dewan Pimpinan Cabang) PDI Perjuangan Kota Malang dengan nama I Made Riandiana Kartikasari memakan satu korban. Yakni Ratna Wati Dwi Rahayu (44), warga Kecamatan Sukun, Kota Malang. Dia pun mengalami kerugian Rp 3 juta.
Ratna yang akrab disapa Libra menjelaskan kronologi saat dirinya akhirnya memutuskan untuk mentransfer sejumlah uang karena tergiur pinjaman dana segar untuk berwirausaha di tengah pandemi covid-19 dari Sinarmas Finance serta Kementerian Koperasi Usaha Kecil dan Menengah RI atas nama Johan.
"Sebelum saya tahu akun palsu, di situ Bapak Mademengatakan warganya menelepon ke Bapak Johan dengan rekom dari Bapak Made. Di situ juga ada komen, memang bisa? Ya bisa lah," ujarnya, Selasa (23/2/2021).
Akhirnya setelah memantau akun fake Facebook yang mengatasnamakan Made, Libra pun memutuskan langsung menghubungi nomor handphone atas nama Johan. "Akhirnya di situ saya hubungilah Pak Johan dengan reng-rengan pinjaman itu sekian. Akhirnya saya mengajukan (pinjaman, red) Rp 60 juta. Dengan potongan admin itu sejumlah Rp 3 juta. Angsuran Rp 1.250.000 per bulan. Dipotong subsidi, jadi angsurannya Rp 680 ribuan," ungkapnya.
Libra mengaku sudah sering melakukan kontak dengan Made. Dia juga sempat menghubungi Made untuk memastikan rekomendasi pinjaman wisrausaha di tengah pandemi covid-19 tadi.
"Saat itu saya sudah kontak Pak Made. Tapi Pak Made (yang asli, red) tidak bisa dihubungi. Di telepon hanya memanggil, tidak berdering. Saya kontak-kontak nggak bisa. Ya saya pikir Pak Made lagi ngurusin dana bantuan dari pemerintah untuk pinjaman ini. Mungkin sedang sibuk. Akhirnya saya lanjutkan dengan Pak Johan ini," terangnya.
Diungkapnga, setiap orang yang akan melakukan pinjaman melalui program tersebut, persyaratannya harus membayar biaya administrasi pinjaman sebesar 5 persen dari nominal pengajuan pinjaman yang diajukan. Karena Libra mengajukan Rp 60 juta, total uang administrasi yang harus dibayarkan oleh Libra sebesar Rp 3 juta.
"Saya kan memang nggak mampu untuk (membayar, red) Rp 3 juta. Tapi itu diwajibkan harus sesuai persyaratan peminjaman. Akhirnya saya menyuruh keluarga saya melempar (menggadaikan, red) motor yang biasa dipakai anak saya kuliah," katanya.
Setelah mendapatkan uang dari hasil gadai sepeda motor, akhirnya Libra melakukan transfer uang sebesar Rp 3 juta yang dilakukan secara bertahap. Pertama sebesar Rp 300 ribu dan kedua Rp 2,7 juta. Keduanya ditransfer ke nomor rekening Bank Mandiri atas nama Imanatus Zahroh.
Libra mengatakan bahwa dirinya berniat melakukan pinjaman sebesar Rp 60 juta untuk membiayai beberapa kebutuhan mendesak yang harus segera dibayarkan dan dilunasi. "Yang penting aku nanti bisa nutupi biaya kuliah anak, biaya aku sakit, biaya yang aku pinjam-pinjam buat kontrak rumah kemarin. Karena sekarang aku lagi kayak gitu (terpuruk, red), ada (tawaran, red) dana segar, dengan jaminan rekom dari Pak Made, siapa sih mas yang nggak tergiur. Jadi, aku nggak berpikir panjang," ujarnya.
Libra baru menyadari bahwa dirinya mengalami penipuan ketika terdapat nomor telepon masuk yang menanyakan perkembangan pinjaman untuk wirausaha dengan foto dan mengatasnamakan id WhatsApp I Made Riandiana Kartika.
"Nomor itu masuk, saya baru ngeh. Saya itu nyimpen nomornya Pak Made. Ini kok ada nomornya Pak Made tanpa ada nama. Itu baru saya ngeh. Terus dia ngomong gimana Bu. Sedangkan selama ini Pak Made nggak pernah manggil saya Bu," tuturnya.
Akhirnya Libra menelepon nomor yang mengaku Made tersebut dan terduga pelaku langsung menanyakan bagaimana Bu Ratna. Padahal menurut Libra, Made selalu memanggil dirinya dengan panggilan akrab Libra. "Langsung saya tanya dia, ini bukan Pak Made ya. Loh saya Made, bukan ini. Langsung saya matikan," imbuhnya.
Dan ternyata akun Facebook DPC PDI Perjuangan Kota Malang mengumumkan bahwa telah terdapat akun fake Facebook yang mengatasnmakan Made. "Setelah saya transfer, itu baru ada peringatan dari Pak Made bahwa itu penipuan. Ya udah, akhirnya saya putuskan memang ini apesku lah. Pinginnya menutup semua biar saya tenang, ternyata seperti ini (ditipu, red)," sesalnya.
Libra pada Senin (22/2/2021) telah melaporkan kejadian yang dialaminya ke Mapolresta Malang Kota. Hingga kini, penyelidikan di kepolisian pun masih terus berlanjut.