free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hukum dan Kriminalitas

Beda dengan Tersangka, Ini Pengakuan Istri Pemilik Toko ATK dan Fotocopy yang Tewas

Penulis : Hendra Saputra - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

23 - Feb - 2021, 01:46

Placeholder
Ida Mulyani saat dimintai keterangan di tengah rekonstruksi (Hendra Saputra)

MALANGTIMES - Fakta terbaru muncul dari pengakuan istri korban penganiayaan hingga menyebabkan kematian seorang pemilik toko alat tulis kantor (ATK) dan fotocopy di daerah Kelurahan Turen, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

“Suami saya tidak pernah menjelekkan (orang tua tersangka, red),” kata Ida Mulyani, istri dari Rudi Jauhari (korban) sekaligus menepis pengakuan tersangka yang sebelumnya mengaku memiliki dendam karena orang tuanya sering diejek.

Baca Juga : Bandar Sabu di Jombang Ditangkap, Dikendalikan dari Lapas Pamekasan

Semasa hidup, Ida mengaku bahwa suaminya itu pengertian terhadap karyawannya. Bahkan jika toko sedang ramai, ia selalu memanggil Nanda (tersangka) untuk membantu operasional toko.

“Karena kalau menghentikan pegawai itu hanya karena toko lagi sepi saja. Dia (tersangka) sendiri bukan karyawan tetap, kalau pas ramai saja baru dipanggil,” ungkap Ida.

Ida Mulyani yang dimintai keterangan ketika proses rekonstruksi, raut wajah yang ditutupi masker itu sedih meski nampak tegar di depan media.

Bahkan, ia mengaku kalau tersangka beberapa kali kedapatan tidak menyetorkan uang hasil dagangan. Namun Rudi Jauhari hanya meminta Nanda mengembalikan dengan bahasa yang halus.

“Kalau ayah cerita, misal jual barang uangnya diambil lalu ketahuan, itu diminta kembali sama ayah, tidak dimarahi,” ujar Ida.

Meski Ida jarang turun membantu di toko, namun ia beberapa kali melihat bahwa tersangka Nanda sangat rajin dalam bekerja. Bahkan ia mengakui bahwa pembunuh dari suaminya itu tidak menunjukkan perilaku yang aneh selama bekerja.

Baca Juga : Jawab Isu Kompensasi Covid-19, Ini Kata Dinas Sosial

“Selama kerja di sini dia rajin, dia juga tahu rumah bagian atas ini. Dia juga biasa-biasa saja, tidak ada kesan seram atau yang bagaimana,” jelasnya.

Diketahui, penghasilan tersangka saat bekerja di toko ATK dan fotocopy itu mencapai Rp 65 ribu per hari. Hal itulah yang disesalkan Ida kenapa Nanda sampai tega membunuh suaminya. “Tapi semua sudah terjadi, padahal ayah itu baik orangnya,” tutupnya.

 


Topik

Hukum dan Kriminalitas



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Hendra Saputra

Editor

Sri Kurnia Mahiruni