BANYUWANGITIMES - Kajian kitab-kitab karangan KH Hasyim Asy'ari menjadi garapan utama Pengurus Jam'iyah Ta'lim dan Dzikir Ismul Haq Nahdlatul Ulama (JIHNU) Kabupaten Banyuwangi. Hal itu disampaikan oleh Ketua JIHNU KH Marfu’ Ali saat menggelar pertemuan perdana di Pondok Pesantren (Ponpes) Mansya’ul Huda Desa Paspan, Kecamatan Glagah, Kabupaten Banyuwangi, Minggu (21/02/2021).
“JIHNU dibentuk murni untuk menjaga memelihara dan melestarikan atau uri-uri ajaran Ahlus sunah Waljamaah yang diajarkan oleh pendiri organisasi NU dan Ulama Nusantara,” kata Kiai Marfu' Ali yang juga pengasuh Ponpes Mansya’ul Huda ini.
Baca Juga : Rem Blong, Truk Fuso Isi Barang Paketan Hantam Pohon
Dia lantas menjelaskan bahwasannya JIHNU memiliki dua bidang garapan. Yakni Divisi Majelis Dzikir dan Ta’lim. “Agendanya melakukan Kajian Kitab-kitab Karangan Mbah Hasyim Asy'ari dan Ulama Nusantara. Kegiatan itu digelar setiap Sabtu awal bulan Masehi Jam 13.00 - 15.00 dan bidang,” ungkapnya.
Kemudian Divisi Tabib Thibun Nabawi NU. "Yakni Ijazah Kubro dan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Tabib NU yang akan digelar secara temporer atau waktunya kondisional,” bebernya.
Selanjutnya KH Marfu’ menuturkan selain sebagai ajang untuk saling mengenal antar pengurus pertemuan perdana yang digelar adalah untuk menyusun rencana jadwal Kajian Kitab-kitab Karangan Mbah Hasyim Asy'ari dan Ulama Nusantara di wilayah Banyuwangi.
Dan sesuai dengan kesepakatan para peserta yang hadir Jam'iyah Ta'lim dan Dzikir Ismul Haq (JIHNU) Banyuwangi akan mengawali kegiatan pada bulan Maret 2021 di PP.Al Falah Glemore Banyuwangi. Kemudian pada bulan April dan Mei 2021 dilaksanakan di PP. Mambaul Ulum Berasan Muncar dan di PP. Nurul Iman Blimbingsari.
Jadwal selanjutnya adalah Kajian Kitab-kitab Karangan Mbah Hasyim Asy'ari dan Ulama Nusantara pada bulan Juni PP. Miftahul Ulum Wongsorjo,, bulan Juli 2021 di kecamatan Giri. Untuk bulan Agustus dan September akan digelar di PP Roudlotul Alfiyah Rogojampi dan PP. Mansya'ul Huda Glagah serta bulan Oktober 2021 di PP. AL Atiq Purwoharjo.
Baca Juga : Cari Kelapa, Bocah Ini Terseret Arus Sungai Bagong
Sedang Tokoh Muharik menurut KH Marfu’ Ali adalah (1) KH. Ali Hasan Syadily, (2) KH. Mahsun SE (3) KH. Fathur Rozaq, (4) KH. Muhammad Nur Khotib, (5) KH. Abdul Kholiq, (6.) KH. Imam Sibaweh, (7) KH. Munir Mashuri, (8) KH. Wafirudin, (9) KH.Moh.Hayatul Ikhsan M.PD.I, (10) KH. Muhlis Ali dan (11) KH. Holiq.