free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Orang Ini Menampar Rasulullah, Hal Tak Terduga Terjadi kepadanya

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Yunan Helmy

21 - Feb - 2021, 15:30

Placeholder
Ilustrasi (doc Thobiby Qolby)

MALANGTIMES - Rasulullah SAW merupakan manusia yang mulia. Bahkan pujian untuknya mengalir hingga hari kiamat.

Namun kemuliaannya tak mencegah seorang Badui untuk menyakitinya. Lalu apakah yang dilakukan orang Badui itu kepada Rasulullah SAW? Dan apa yang terjadi kepadanya setelah menyakiti Rasulullah SAW?

Baca Juga : Baper dengan Ikatan Cinta Al dan Andin juga Melanda Emak-Emak di Tulungagung

Dalam Kitab Nawadin, Rasulullah SAW pernah berkunjung ke rumah putrinya, Fatimah. Sang putri mengadu kepada Rasulullah belum makan selama tiga hari. Anak-anak Fatimah juga mengalami hal yang sama dengannya. 

Rasulullah pun sangat merasa iba kepada Fatimah dan cucunya, Hasan serta Husin, yang kelaparan. Rasulullah pun kemudian berjalan mencari sesuatu hingga akhirnya sampai di sebuah pinggiran sumur di Kota Madinah. 

Tak lama, seorang Badui datang berniat untuk mengambil air di sumur tersebut. Rasulullah kemudian menawarkan jasanya untuk mengambilkan air sumur itu. Rasulullah dan orang Badui itu kemudian bersepakat untuk mengambilkan air dengan imbalan tiga biji kurma.

Orang Badui itu lalu mengambil sebuah timba yang diberikan kepada Rasulullah  untuk mengambil air di sumur.  Berkaki-kali Rasulullah mengambil air dengan timba. 

Tetapi sebuah kejadian sempat mengejutkan. Timba yang digunakan untuk mengambil air tiba-tiba talinya putus.

Tak pelak, timba itu pun langsung jatuh ke sumur. Badui yang mengetahui hal tersebut sangat marah. Kemarahannya bahkan tidak terkendali hingga melayangkan tamparan kepada Rasulullah.

Belum cukup itu. Sang Badui kemudian mengambil timba dalam sumur dan  melemparkannya kepada Rasulullah.

Mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan itu, Rasulullah  tak marah dan hanya tersenyum. Ia tak beranjak dari tempatnya berdiri. Ia lalu mengambil upah kurma yang diberikannya kepadanya. Orang Badui yang berlaku kasar itu pun kemudian pergi.

Orang Badui itu lantas bertanya-tanya mengapa orang yang ia berikan perlakuan kasar tersebut tidak menunjukkan amarah sedikit pun. Orang Badui itu pun mulai berpikir akan perbuatannya. Ia merasa khawatir jika orang yang ditampar adalah Nabi Muhammad SAW.

Merasa menyesal dengan apa yang ia lakukan, orang Badui itu kemudian melakukan aksi potong tangan. Ia merasa begitu bersalah telah menampar Rasulullah.  

Baca Juga : 4 Barang Ini Perlu Dibawa Pengendara Motor di Kala Musim Hujan

Ia kemudian berjalan menuju sebuah masjid. Namun di tengah perjalanan banyak orang yang bertanya apa yang terjadi dengan tangan Badui tersebut.

Orang Badui itu menjelaskan dirinya  telah menampar seseorang yang perkiraannya adalah Nabi Muhammad SAW. Ia begitu takut akan tertimpa sebuah musibah. Orang Badui itu berjalan sembari membawa potongan tangan kanannya sementara berteriak. "Wahai Sahabat Muhammad, di manakah Muhammad saat ini?"

Sahabat pun datang dan mengantarkan orang Badui tersebut menuju ke rumah Fatimah. Di situ Rasullullah terlihat mengendong kedua cucunya.

Orang Badui itu terlihat begitu takut ketika melihat Rasulullah SAW dan kemudian meminta maaf kepada Rasulullah. “Wahai Muhammad, maafkan aku. Aku tak tahu jika yang kutemui di dekat sumur adalah dirimu,” ucapnya.

Mendengar itu, respons Rasulullah sangatlah mengejutkan. Rasulullah tak sekali pun menunjukkan rasa marahnya. Ia bahkan terus memberikan senyum kepada orang Badui itu. Rasulullah bahkan menganggap orang Badui itu sebagai penyelamat bagi Hasan dan Husin.

Melihat Rasulullah tak marah, orang Badui itu meminta Rasulullah untuk mengembalikan tangannya yang telah terpotong. Rasulullah pun kemudian melakukannya. Rasullullah mengusap tangan orang Badui tersebut beberapa kali. Dan dengan izin Allah SWT, tangan orang Badui itu kembali utuh seperti semula.

Pemuda Badui itu sangat bahagia dan bersyukur tangannya kembali utuh. Setelah itu, orang Badui itu menunjukkan rasa syukurnya dan langsung membaca syahadat untuk menjadi seorang muslim. Ia begitu berbahagia menjadi umat Nabi Muhammad SAW.

Sahabat MalangTIMES, itulah tadi kisah orang Badui yang melakukan perbuatan kasar kepada Rasulullah. Kisah ini dirangkum dari beberapa sumber. Salah satunya adalah Islam Populer. Nantikan kisah Islami menarik lainnya.


Topik

Serba Serbi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Yunan Helmy