free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hiburan, Seni dan Budaya

Pandemi, Sembahyang Imlek Sepi

Penulis : Joko Pramono - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

12 - Feb - 2021, 23:29

Placeholder
Salah satu umat saat melakukan sembahyang Imlek di Klenteng Tjoe Tik Kiong (Joko Pramono for JatimTIMES)

TULUNGAGUNGTIMES- Menyambut hari raya Imlek 2021, hiasan dominan merah menghiasi klenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung.

Meski tampak semarak, nyatanya hingga Jum’at siang jumlah umat yang melakukan sembahyang Imlek bisa dihitung dengan jari.

Baca Juga : Stunting Kota Malang Turun, Dinkes Kota Malang Terus Edukasi Bumil

Hanya terlihat beberapa pelayan klenteng yang merapikan tempat lilin dan hio di depan altar. Area parkir klenteng juga tak nampak kendaraan terparkir.

"Memang sudah diumumkan, tidak boleh ada sembahyang dalam jumlah banyak," ujar Tjio Jing Jing, salah satu Bio Ma atau pelayan klenteng, Jum'at (12/2/21).

Dari hitungan Jing Jing, hingga Jum'at siang baru ada sekitar 15 orang yang melakukan sembahyang.

Jumlah ini jauh berbeda dari Imlek tahun lalu, ada ratusan orang yang sembahyang Imlek di satu-satunya Klenteng yang ada di Tulungagung ini.

Rerata umat lebih memilih melakukan sembahyang di rumah masing-masing.

"Kebanyakan yang datang sembahyang juga sendiri-sendiri. Tidak ada rombongan," sambung Jing Jing.

Jing Jing melanjutkan, pandemi Covid-19 sebagai biang sepinya ibadah Imlek tahun ini. Buktinya, tahun ini ada sekitar 200 lampion sumbangan warga. Padahal tahun lalu ada lebih dari 500 lampion.

"Tahun lalu kan kita belum pandemi, baru mulai pandemi. Makanya masih ada persembahyangan," tuturnya.

Saking banyaknya sumbangan lampion tahun lalu membuat sebagian dipasang di halaman klenteng, hingga ratusan lampion itu menjadi lokasi swafoto warga saat malam hari.  

Berbeda, sumbangan lilin besar tahun ini justru meningkat. Dari dua buah di tahun lalu kini menjadi empat buah.

Baca Juga : Tesla Akan Segera Rilis Hatchback Listrik Model 2, Cek Harganya

"Benar-benar dalam suana prihatin semua. Pandemi membuat semua jadi sepi," keluh Jing Jing.

Pandemi juga berimbas dengan berkurangnya uang sumbangan umat bagi 8 pekerja dan operasional klenteng, lantaran menurunnya jumlah kunjungan umat.

"Ada sejumlah umat yang berkelebihan mau menyumbang untuk operasional. Padahal sebelumnya murni dari uang sumbangan sukarela umat yang datang sembahyang," ungkap Jing Jing.    

Pandemi juga menjadi sebab gagalnya pengurus Klenteng Tjoe Tik Kiong menggelar ritual We Nang Jia, yang dilakukan 5 tahun sekali di Pulau Mezhou Tiongkok pada April 2020 lalu.

Sedianya 33 pengurus klenteng asal Tulungagung berencana berangkat ke Tiongkok pada akhir Februari 2020.

Saat itu pemerintah mengeluarkan travel warning, karena Tiongkok mulai pandemi Covid-19.

We Nang Jiang adalah mengantar kepulangan Dewi Laut atau Makco ke Pulau Mezhou. Makco adalah dewa utama di Klenteng Tjoe Tik Kiong Tulungagung.

 


Topik

Hiburan, Seni dan Budaya



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Joko Pramono

Editor

Sri Kurnia Mahiruni