MALANGTIMES - Berawal dari amburadulnya pendataan penduduk lantaran masih menggunakan catatan manual, warga dan Karang Taruna dari RT 4 RW 7, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang, berinisiatif untuk membuat sebuah aplikasi digital pengolahan data penduduk yang bernama Sistem Informasi Kependudukan yang terIntegrasi dan Pelayanan Administrasi (SIKIPA).
"Ide aplikasi ini memang berawal dari pengalaman saya dalam mengadministrasi data kependudukan yang dirasa masih amburadul karena dilakukan secara manual. Untuk itu diperlukan terobosan baru dalam administrasi kependudukan ini dan kemudian diwujudkan dengan sebuah aplikasi," jelas Ketua RT 04, Eky Ferdian.
Baca Juga : Mulai Besok, Bioskop di Kota Malang Kembali Diizinkan Buka
Sementara itu, penggagas sistem aplikasi itu, Ade Wijaya menambahkan, memang dari sulitnya pencarian data-data kependudukan saat tengah dibutuhkan, menjadi latar belakang tercetusnya aplikasi tersebut. Dengan pengisian database warga yang terupdate dalam aplikasi, baik dari sisi kepengurusan KTP, Kartu Keluarga (KK) hingga mereka yang mendapatkan bantuan-bantuan atau mereka yang berstatus warga miskin dan jenis data warga lainnya, nantinya akan memudahkan dalam pencarian ketika dibutuhkan.
"Kadang kan RT itu dimintai data dari kelurahan, siapa saja yang dapat bantuan, misal siapa saja yang belum mengurus KTP, mengurus KK, kesulitan harus lihat buku. Tapi dengan aplikasi tidak mencari lagi secara manual, sehingga tinggal mencari di aplikasi sehingga mudah ditemukan," jelasnya, Senin (8/2/2021).
Selain itu, nantinya dalam hal kepengurusan surat menyurat warga kepada pihak RT maupun sebaliknya, juga akan dimudahkan dengan adanya SIKIPA. Dicontohkannya, ketika seorang warga hendak mengurus surat pengantar RT, warga tak usah bingung lagi terkait format surat. Sebab, dalam aplikasi ini sudah tertera format surat dan hanya tinggal memasukkan nama yang bersangkutan serta keperluan dan setelah itu langsung dicetak untuk proses selanjutnya.
"Sementara ini masih Ketua RT adminnya. Namun kedepan, setiap warga akan mempunyai akun dan password masing-masing. Sehingga nantinya, ketika mengirimkan surat pada pihak RT, meski tak langsung bertemu dengan pihak RT, tinggal melalui aplikasi web dan pesan akan langsung masuk kepada pihak RT," bebernya.
Selain itu, aplikasi SIKIPA yang saat ini masih berbasis website, nantinya akan juga akan direncanakan ada di platform lainnya seperti Android. Namun saat ini penggunaan aplikasi masih bersifat offline sembari melakukan penambahan-penambahan fitur permintaan warga.
"Sekarang masih berbasis website. Karena anggaran danaya memang belum ada. Project awal ini kita jalankan dulu, kalau nantinya sudah setle tentunya akan lebih dikembangkan lagi. Ini sebagai pilot project dulu untuk lingkup RT," terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua III DPRD Kota Malang, Rimzah yang juga merupakan warga RW 7, mengharapkan, aplikasi SIKIPA dapat bermanfaat untuk layanan data kependudukan dan administrasi persuratan khususnya bagi warga RT.04/RW.07 Kelurahan Bareng. Sehingga dapat memberi sumbangsih dalam meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat.
Baca Juga : Mulai Besok, Seluruh Kelurahan di Kota Malang Wajib Terapkan PPKM Mikro
"Aplikasi ini bagus dan sangat membantu karena dapat memudahkan administrasi," kata Rimzah saat melihat demo aplikasi di rumah Ketua RT 04/ RW 07 Kelurahan Bareng.
Menurutnya, SIKIPA bisa menjadi sebuah sistem yang bisa memberikan informasi data kependudukan secara valid. Di samping itu dengan adanya layanan persuratan di dalam aplikasi tersebut juga semakin memudahkan warga ketika mengurus surat.
"Saya bangga dengan inovasi yang dibuat oleh warga dan karang taruna dari RT.04/RW.07 Kelurahan Bareng ini, harapannya agar dapat berkelanjutan sehingga memberi kontribusi dalam mendukung kota Malang menjadi smartcity," ujarnya.
Rimzah juga mengatakan, bahwa dengan aplikasi ini bisa menjadi salah satu solusi menciptakan gaya hidup masyarakat agar melek digital. Ia optimis SIKIPA akan terus berkembang seiring berjalannya waktu.
“RT 04 RW 7 Kelurahan Bareng akan jadi pilot projectnya. Tidak menutup kemungkinan RT dan RW lain akan bergabung berpartisipasi. Apalagi kalau SIKIPA ini terbukti bermanfaat, saya rasa Pemkot layak mengaplikasikannya di Kota Malang.” pungkasnya.