MADIUNTIMES - Demi menyelamatkan warga masyrakatnya dari virus covid-19. Pemerintah Kabupaten Madiun terpaksa memberlakukan sistem satu pintu atau one gate system (OGS) di setiap desa maupun kelurahan. Itu mengingat akhir-akhir ini, penambahan kasus konfirmasi dan kasus pasien meninggal akibat virus tersebut terus bertambah setiap hari.
Bupati Madiun H Ahmad Dawani Kamis malam (4/2/2021) Bupati Madiun menegaskan, one gate system bukan untuk membatasi kegiatan ekonomi masyarakat. Tetapi agar pelaku ekonomi lebih disiplin melaksakan protokol kesehatan (prokes) ketika keluar masuk desa.
"Kita tidak ingin ekonomi tertekan berkepanjangan. Namun, kita tidak boleh pasrah dan menyerah dan kita tidak boleh tinggal diam begitu saja. One gate system bukan untuk membatasi kegiatan ekonomi, namun para penjual dipersilakan masuk namun wajib melaksanakan prokes," jelasnya.
Bupati yang akrab disapa Kaji Mbing itu juga meminta kepada siapa pun agar tidak berprasangka buruk terlebih dahulu. Ia meyakini dengan sistem tersebut, akan lebih mudah mengawasi masyarakat maupun pendatang dan bisa memastikan mereka mematuhi protokol kesehatan.
Kaji Mbing mengatakan, masyarakat harus tahu bahwa sebelum sistem satu pintu ini diterapkan, setiap hari ata-rata di Kabupaten Madiun terdapat 2 orang yang meninggal dunia akibat covid. "Selaku kepala daerah, tidak mungkin saya membiarkan masyarakat meninggal atau kasus covid-19 terus bertambah," tandasnya.
Sementara itu, Kapolres Madiun AKBP Bagoes Wibisono menjelaskan bahwa OGS menjadi ujung tombak dalam penanganan covid -19. Mulai RT, RW, lurah, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh masyarakat harus terlibat dan berperan aktif saling mengingatkan agar Kabupaten Madiun segera kembali menjadi zona hijau.
"Sekarang tugasnya ada di masyarakat. Petugas akan mengawasi dengan ketat demi kelangsungan hidup masyarakat Kabupaten Madiun," terangnya.