INDONESIATIMES – Menyambut perayaann Imlek yang jatuh pada 12 Februari yang akan datang, masyarakat keturunan Tionghoa berbondong-bondong mempersiapkan segala sesuatu yang menjadi kebutuhan, salah satu di antarnya ialah pernak-pernik Imlek, yakni lampion.
Lampion sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat lokal maupun keturunan Cina atau Tionghoa. Hampir di seluruh tempat umum menggunakan pernak-pernik tersebut, mulai dari mall, toko, tempat wisata, dan masih banyak lagi, guna untuk menarik pengunjung.
Baca Juga : Beberapa Wilayah Tulungagung Banjir, Ini Sebabnya
Bagi masyarakat Cina, lampion bukan hanya sebagai salah satu pernak-pernik yang digunakan untuk memeriahkan perayaan Tahun Baru Cina, akan tetapi di balik pemasangan lampion di setiap rumah masyarakat Cina, ternyata memiliki maksud dan tujuan.
Menurut masyarakat Cina, pemasangan lampion dalam perayaan Imlek memiliki arti dan makna secara khusus. Lampion pada umumnya terbuat dari kertas yang melingkari sumber api, yang gunanya sebagai penerangan.
Lampion identik dengan warna merah. Dilansir dari INDONESIA Kaya, cahaya merah dari lampion menjadi simbol pengharapan bahwa di tahun yang akan datang diwarnai dengan keberuntungan, rezeki, dan kebahagiaan.
Legenda klasik juga menggambarkan bahwa lampion digunakan sebagai pengusir kekuatan jahat angkara murka yang disimbolkan dengan raksasa bernama Nian. Memasang lampion di tiap rumah juga dipercaya menghindarkan penghuninya dari ancaman kejahatan ataupun keburukan.
Baca Juga : Viral, Video Partai Pendukung Bupati Jember Terpilih Rapat Bagi-Bagi Jabatan
Selain itu juga ternyata dengan pemasangan lampion dapat menggambarkan status sosial dari setiap keluarga etnis Tionghoa. Karena semakin mewah lampion, berarti menandakan pemilik rumah berasal dari kalangan atas.
Jadi arti dan makna dari pemasangan lampion pada saat perayaan Tahun Baru Cina, memiliki harapan bahwa dalam penyambutan tahun yang baru adanya keberuntungan yang menghampiri keluarga di hari-hari yang akan datang.