BANGKALANTIMES - Kondisi Jalan Raya penghubung antara desa Pesanggrahan dan Desa Ketetang, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur rusak parah.
Tampak, kondisi jalan banyak yang berlubang dan bergelombang, hingga sangat membahayakan para pengendara Roda Dua (R2) bahkan sering terjdi pengendara R2 terjatuh akibat jalan berlubang tersebut.
Baca Juga : Tanah Longsor Kembali Terjang Bumiaji, 1 Rumah Rusak dan Akses Jalan Tertutup
Melihat kondisi itu, sejumlah warga patungan untuk memperbaiki jalan tersebut. Sebab, hingga saat ini belum ada tindakan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.
"Rusaknya jalan di kawasan tersebut sebenarnya sudah lama terjadi. Bahkan selama ini tak sedikit pengendara motor yang terjatuh," ujar Syafi'i Ketua Aliansi Pemuda Kwanyar (APK) kepada BangkalanTIMES, Senin (25/1/2021).
Selain itu, Safi'i menjelaskan, bahwa jalan rusak tersebut sudah hampir 1 tahun lebih hingga saat ini belum ada perbaikan dari Pemkab setempat.
"Makanya kami memiliki inisiatif memperbaiki ini dengan swadaya, karena dalam sebulan terakhir ini sudah ada 3 pengendara motor yang jatuh akibat melintasi jalan yang penuh lubang itu mas," jelas dia.
Ia juga mengaku, bahwa jalan raya dengan panjang sekitar 1 kilometer tersebut, menurutnya terakhir diperbaiki sekitar lima tahun yang lalu. Setelah itu, tidak ada lagi perbaikan meski jalan sudah berlubang dan digenangi air.
"Rusaknya jalan ini mas, sangat memperlambat arus transportasi, bisa-bisa ini bagian dari penghambat ekonomi masyarakat Kwanyar mas," tegas dia dengan nada kecewa.
Tidak hanya itu, ia menuturkan, dengan belumnya ada tindakan dari Pemkab setempat, ia bersama warga sekitar memiliki inisiatif untuk gotong royong bersama warga setempat, agar mengurangi angka kecelakaan di sekitar jalan raya tersebut.
Baca Juga : Ambulans Siaga Desa Tabrakan Beruntun di Jombang
Selain gotong royong bersama warga setempat, Syafi'i juga menyebutkan ada Kepala Desa yang juga ikut menyumbang, salah satunya Kades Ketetang, Kades Pesanggrahan, Kades Kwanyar Barat, Kades Dlemer dan Kades Sumur Kuning.
"Alhamdulillah dana hasil urunan tersebut terkumpul sekitar Rp. 1.800.000 mas," kata dia.
Sedangkan Camat Kwanyar kata dia setelah dimintai sumbangan malah enggan untuk menyumbang, dengan dalih karena tidak ada anggaran.
"Kami sangat menyayangkan itu mas, padahal ini juga kepentingan masyarakat, masak iya tidak bisa meskipun secara pribadi," pungkas dia.