TULUNGAGUNGTIMES - Untuk menekan penyebaran covid-19, Pemkab Tulungagung menutup seluruh tempat wisata di Tulungagung. Praktis seluruh tempat wisata tidak beroperasi. Namun tidak dengan Pemerintah Desa Jarakan Kecamatan Gondang.
Di masa pandemi ini justru Pemdes Jarakan membangun lokasi wisata baru, dengan memanfaatkan lahan tidur di sekitar kantor desa.
Baca Juga : 43 Desa Wisata di Tulungagung Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Kepala Desa Jarakan, Suad Bagio menuturkan ide membangun tempat wisata ini. Menurutnya saat pandemi orang justru membutuhkan hiburan untuk memperkuat imun (kekebalan), namun tetap dengan protein kol kesehatan. “Kalau seneng kan imun jadi bertambah,” ujar Suad.
Dari situ, lahan kosong di sekitar kantor desa disulap menjadi tempat yang nyaman untuk melepas penat.
Di belakang kantor desa terdapat saluran irigasi selebar 2 meter dengan kedalaman 1 meter. Saluran ini nanti akan dibendung di kedua sisinya nya, untuk digunakan sebagai kolam pemancingan. “Salah satunya dengan membuat kolam pemancingan,” katanya.
Di pinggir saluran itu sudah dibangun gazebo berukuran 1 kali 2 meter untuk tempat memancing. Jarak anatar gazebo sekitar 1,5 meter, sehingga tercipta Physical Distancing.
Baca Juga : PPKM, Pendapatan Sektor Wisata di Kabupaten Malang Diperkirakan Berkurang
Untuk pengelolaan tempat wisata baru ini diserahkan pada BUMDES Amanah Desa Jarakan. Menurut pengurus BUMDES, Julita (22) saat ini baru tahap pembangunan. Nantinya akan dibangun toilet, futsall, dan food court (pusat jajanan). “Kita masih jual makanan untuk saat ini,” ujar Sekretaris BUMDES ini.
Tempat wisata ini masih belum diberikan nama. Lokasi ini berada tepat dibelakang kantor des Jarakan. Dari gazebo yang disediakan, kita bisa melihat latar belakang berupa areal persawahan yang luas dan pegunungan. Di sekelilingnya terdapat berbagai tanaman bunga untuk mempercantik tempat wisata ini. Jika sudah beroperasi, pihaknya menargetkan omzet sebesar Rp 1 miliar rupiah per tahun.