free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Gabung Channel WhatsApp
Peristiwa

Imbas Penutupan Toko Modern di Tulungagung, Duka bagi Ratusan Karyawan

Penulis : Muhamad Muhsin Sururi - Editor : Dede Nana

09 - Jan - 2021, 03:07

Placeholder
Salah satu karyawan Toko Modern berjejaring di Tulungagung, Alfin Kurnianto (Foto: TulungagungTIMES)

Seminggu yang lalu, rapat koordinasi antara DPRD Kabupaten Tulungagung dengan Dinas Perdagangan, Satpol PP, Bagian Ekonomi Setda Tulungagung dan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) menghasilkan kesepakatan akan segera menutup 16 toko modern berjejaring yang habis masa izinnya.

16 toko modern berjejaring yang berada di dekat pasar tradisional itu, diberi batas waktu hingga 11 Januari 2021 untuk relokasi tempat atau menutupnya. Karena dianggap melanggar Perda Tulungagung Nomor 1 tahun 2018 tentang penataan dan pembinaan pasar rakyat, pusat perbelanjaan dan toko swalayan.

Baca Juga : Di Madura, Anggota FPI Dilatih Kebal Senjata Tajam

Kondisi ini pun serupa minuman pahit dan getir bagi beberapa pihak terkait. Terutama yang telak merasakan pahitnya adalah para karyawan toko modern yang ditutup dengan adanya hal tersebut.

"Jika ditutup, saya dan teman-teman terancam dipecat dan tidak punya pekerjaan," kata salah satu karyawan toko modern, Alfin Kurnianto, Jumat (8/1/2021).

Dalam 1 toko, lanjutnya, ada 7 sampai 10 karyawan yang dipekerjakan. Mereka mayoritas karyawan yang hanya mengandalkan gaji dari pekerjaannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Pria yang beralamat di Desa Ngrance, Kecamatan Pakel itu mengungkapkan, saat ini  ia adalah tulang punggung dari keluarga yang harus menanggung kebutuhan satu istri, satu anak, satu mertua, dan satu orang adik ipar yang masih bersekolah.

"Ini adalah kabar buruk. Bagaimana dengan nasib keluarga saya kalau sampai saya dipecat," keluhnya.

Kondisi seperti itu, menurut Alfin, tidak dialaminya sendiri, melainkan mayoritas temannya juga mempunyai tanggung jawab untuk menghidupi keluarga. 

"Bayangkan, 10 karyawan dikali 16 toko. Berarti ada 160 orang  yang mempunyai nasib seperti saya," ujarnya.

Baca Juga : Sakit Tak Kunjung Sembuh, Tukang Kebun Ditemukan Tewas Gantung Diri

Sebagai korban terdampak, ia berharap agar pemerintah juga memperhatikan nasib para karyawan dalam mengeluarkan kebijakan. Apalagi di masa pandemi Covid-19 saat ini merupakan masa sulit dalam sektor ekonomi.

Ditempat terpisah, karyawati toko modern lainnya, Siti Nurul Fitriyah mengatakan hal serupa. Menurutnya, para karyawanlah yang terkena dampak terbesar dari penutupan toko modern itu.

Ibu dari 1 orang anak itu mengaku sangat terpukul dengan kabar penutupan toko modern tersebut. "Saat ini suami saya hanya kerja serabutan. Selama ini gaji saya yang digunakan untuk mencover kebutuhan," ucapnya.

Selain itu, lanjutnya, ia juga masih tinggal satu rumah bersama mertuanya. Karena mertua juga tidak bekerja, otomatis juga menjadi tanggung jawabnya untuk mencukupi kebutuhan keluarga besar itu.

Saat ini, wanita yang beralamat di Desa Ngranti, Kecamatan Boyolangu itu hanya bisa bersikap pasrah dengan kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah. Ia berharap akan ada solusi terbaik untuk nasibnya beserta teman-teman seprofesinya.

Perolehan Medali Porprov Jatim IX 2025

Update: -

No Kota / Kabupaten Emas Perak Perunggu Poin
Total - - - -

Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhamad Muhsin Sururi

Editor

Dede Nana

--- Iklan Sponsor ---