Binatang pengerat yang gemar makan biji-bijian yakni tikus masih menjadi momok bagi sebagian besar petani di Tulungagung. Pasalnya populasi tikus masih sulit dikendalikan meskipun sudah dilakukan Gropyokan (baca: gotong royong berburu tikus) secara berkala.
Salah satu petani di wilayah Kecamatan Boyolangu, Suroto mengatakan, kurun waktu 10 tahun terakhir populasi tikus di area persawahan Kecamatan Boyolangu lumayan tinggi, bahkan dalam waktu semalam bisa menghabiskan 20 Kg benih yang baru disemai.
Baca Juga : Membangun Surga Dunia, Begini Cara Yang Dilakukan Rasulullah SAW
"Sangat ganas, padahal lokasi persemaian benih sudah dipasang pagar pelindung," kata petani berumur 55 tahun itu, Sabtu (02/01/2021).
Gapoktan dan Pemerintah Desa, lanjutnya, sudah berulang kali melakukan upaya pengendalian hama tikus itu dengan cara menginstruksikan gerakan Gropyokan. Dalam gerakan Gropyokan menurut Suroto, banyak tikus yang mati tertangkap tapi tetap tidak memberikan dampak yang signifikan.
"Paginya dilakukan Gropyokan, malam harinya kalau benih semai tidak dijaga, ya tetap dihabisi tikus, entah tikus darimana itu," katanya dengan heran.
Ditambahkan olehnya, selain gropyokan upaya lain yang dilakukan adalah memasang umpan yang sudah diberi racun tikus di titik dekat lahan persemaian, tapi tetap tidak bisa mengendalikan populasi tikus tersebut.
Hal senada dikatakan oleh Sopingi, seorang petani di wilayah yang sama. Menurutnya tikus tidak hanya menyerang pada musim semai saja, tapi padi yang sudah menguning juga masih menjadi sasaran binatang berkumis itu.
Baca Juga : Istri Punya Gelagat Selingkuh, Pria di Tulungagung Ini Curhat di Medsos, Begini Kisahnya..
"Tikus berbeda dengan hama lainnya yang hanya menyerang pada musim tertentu seperti wereng, walang, dan ulat," ungkapnya.
Disinggung mengenai faktor penyebab tikus sulit dikendalikan menurut Sopingi karena pemangsa alami tikus seperti ular sawah, burung hantu sudah jarang ditemui.
Karena hama berkumis itu masih sulit dikendalikan, saat musim semai benih seperti saat ini, para petani harus jaga malam agar benihnya tidak habis dan rusak dimangsa oleh hama tersebut.