Media sosial dihebohkan dengan cara tes covid-19 secara mandiri. Belum lama ini beredar melalui pesan WhatsApp soal tes covid-19 bisa dilakukan dengan cara yang mudah. Yakni hanya dengan menahan napas beberapa menit saja.
Video yang beredar menunjukkan adanya garis membentuk persegi. Terdapat titi A dan B di sudut kanan dan kiri atas.
Baca Juga : Masuk Libur Nataru Hari Pertama, Volume Kendaraan di Kota Malang Naik 30 Persen
Lalu di garis itu terdapat sebuah bulatan atau titik berwarna merah yang akan berjalan dari arah bawah menuju titik A kemudian ke B dengan kecepatan yang melambat.
Di pesan yang beredar itu juga disampaikan bahwa metode ini bisa menunjukkan apakah seseorang terinfeksi covid-19 atau tidak.
"Jika Anda dapat menahan napas hingga titik merah berpindah dari A ke B, Anda saat ini Bebas Covid -19. Tes sederhana. Versi uji coba Gratis Tanpa Biaya. Membantu menyelamatkan Hidup.
Tunggu titik merah berpindah ke A sebelum Mulai Menahan Nafas," tulis pesan tersebut.
Caranya pun cukup mudah hanya dengan napas ketika bulatan merah sudah ada di titik A hingga bulatan itu mencapai titik B.
Lants seperti apa faktanya? Apakah benar teknik tersebut bisa menjelaskan apakah kita terinfeksi covid-19 atau tidak?
Dilansir melalui wawancara eksklusif Kompas.com, dokter spesialis paru dari RS Persahabatan Jakarta dr Elsina Syahruddin memberikan tanggapannya. Elsina mengaku tidak memahami apa sebenarnya tujuan dari tes yang ada dalam video itu.
Baca Juga : Nataru, PT KAI Daop 8 Surabaya Tetap Terapkan Persyaratan Rapid Test Antibodi
Apakah untuk bisa mengetahui fungsi paru-paru atau mendeteksi keberadaan infeksi covid-19.
"Kalau untuk mengetahui fungsi paru paling sederhana dengan menggunakan spirometri yang bisa melihat adakah gangguan restriksi (pengembangan paru) atau obstruksi (gangguan aliran udara di saluran napas)," jelas Elsina.
Namun, uji paru ini tidak direkomendasikan di masa pandemi sekarang. Hal ini karena memiliki risiko penularan virus melalui aerosol.
Lebih lanjut Elsina menjelaskan jika selama ini tidak ada metode tes covid-19 dengan tahan napas. "Mulai dari kuliah FK hingga sekarang ini. Enggak pernah tuh diajarkan metode itu," cetusnya.