Pelaksanaan ibadah Natal 2020, gereja dipastikan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat.
Meski, kebanyakan gereja punya Satgas Covid-19, namun jemaatnya harus terdata, tempat duduknya ada nomornya, ketika masuk gereja suhu badan diperiksa dengan thermo gun, cuci tangan, pakai masker dan face shield, kuota jemaat juga hanya 30 maksimal 50 persen, pemandu pujian dan pendetanya juga diatur sedemikian rupa sesuai protokol kesehatan.
Baca Juga : Antisipasi Konvoi Selama Nataru, Satlantas Polres Jember Bakal Razia Bengkel dan Toko
Hal itu disampaikan Kapolsek Gambiran Polresta Banyuwangi AKP Suryono Bhakti, S.H. didampingi Kanit Lantas Ipda Paulus Ta'ang Siang saat memantau kesiapan gereja dan personel pengamanan serta tim kesehatan dalam menyambut Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 di Pos Pengamanan Terminal Jajag, Kamis (24/12/2020).
Pantauan ini utamanya terkait protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Suryono menyampaikan isi maklumat Kapolri Nomor: Mak/4/XII/2020 yang dikeluarkan kemarin tanggal 23 Desember 2020, tentang kepatuhan terhadap protokol kesehatan dalam pelaksanaan libur Natal dan Tahun Baru 2021.
Pihaknya telah menyiapkan sejumlah komponen pengamanan untuk perayaan Natal 2020 dan Tahun Baru 2021. Para petugas akan ditempatkan di masing - masing gereja.
"Pengamanan kita fokuskan dari ancaman gangguan terorisme yang paling diwaspadai selama perayaan Natal di gereja selain pengamanan protokol kesehatan Covid-19 yang melanda Banyuwangi zona merah," terang Suryono.
Pihaknya tak ingin kecolongan, pengamanan patroli terus dilakukan, penjagaan melekat ke sejumlah gereja serta patroli backbone dari Poksek terus ditingkatkan hingga perayaan Natal dan Tahun Baru.
Baca Juga : Sambut Natal, Gereja di Surabaya Libatkan Lintas Agama Perkuat Kerukunan
Di wilayah Gambiran ada 11 gereja yang menjadi tanggungjawabnya. Suryono menyebut sebelas gereja itu antara lain, Gereja Pante Kosta Jajag dengan jumlah jemaat 300 orang, Gereja GBI Rock Jajag jumlah jemaat 200 orang, Gereja GKJW Jajag jumlah jemaat 250 orang, Gereja GKJW Purwodadi 300 orang, Gereja GJT Kritus Tuhan 150 orang, Gereja GPDI Maranatha Yosomulyo dengan jumlah jemaat 250 orang, Gereja GKN Nazaren 70 orang Gereja Karasulan Baru Yosomulyo 40 orang, Gereja Pante Kosta Salom Siforejo Wetan 60 orang Gereja Santo Paulus 40 orang dan Gereja Salom Ministri dengan jumlah jemaat 70 orang.
"Untuk itu disamping pengaman dari Kepolisian dan TNI serta dibantu jajaran terkait seperti Senkom, kami memohon keterlibatan pengamanan mandiri, pengamanan swakarsa yang dimiliki masing- masing gereja untuk ditingkatkan, karena yang tahu situasi dalam gereja dan memastikan ini jemaatnya atau bukan," jelasnya.
Tak hanya itu, mereka juga diarahkan untuk mengantisipasi kerawanan terorisme dan mengatur dalam mencegah kerumunan agar tidak menimbulkan penyebaran Covid-19," pungkasnya.
