Area gedung Balai Kota Malang per hari ini (Jumat, 18/12/2020) mulai ditutup. Lantaran, seluruh area dilakukan penyemprotan desinfektan untuk sterilisasi.
Berdasarkan pantauan media ini, balaikota seperti diguyur disinfektan. Pasalnya dari pintu masuk, area lobi, lorong jalan, hingga ruangan-ruangan kantor disemprot dengan seksama.
Baca Juga : Sembunyikan Karyawan Positif Covid-19, Satgas Covid-19 Tulungagung Somasi Bank BUMN
Hal tersebut dilakukan, menyusul kembali melonjaknya kasus Covid-19. Yang mana salah satu penyumbang lonjakan tersebut berasal dari kluster perkantoran (pelayanan publik).
Pagi ini sejak pukul 09.00 petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dengan mengenakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap melangsungkan penyemprotan sterilisasi di dua kawasan. Yakni, di gedung Balai Kota Malang dan gedung DPRD Kota Malang.
"Hari ini memang dijadwalkan untuk melakukan penyemprotan di gedung Balkot (Balai Kota Malang) dan DPRD. Ini tadi kami bawa sekitar 13 orang untuk di Balkot," kata Koordinator Penyemprotan Disinfektan BPBD Kota Malang, Cornellia Selvyana Ayoe.
Penutupan kedua gedung pemerintahan tesebut dengan dilakukan sterilisasi sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19 di lingkungan perkantoran. Apalagi, kedua area ini kerap didatangi masyarakat yang berkepentingan.
Selvy menambahkan, untuk satu kali penyemprotan di area perkantoran petugas setidaknya menyiapkan kurang lebih 5 tabung desinfektan. "Satu tabung bisa menampung sekitar 16 liter. Kadang kami lebihkan sedikit agar sterilisasi bisa menyeluruh ke area seluruh sudut di kantor," ungkapnya.
Untuk bahan dari desinfektan khusus area perkantoran, ia mengatakan menggunakan alkohol dan klorin. Namun, tetap memperhatikan kondisi benda-benda di setiap ruangan. Karena, tidak semua benda atau barang memiliki penanganan yang sama untuk sterilisasi.
Baca Juga : Covid di Bondowoso Naik, Polisi Semprotkan Disinfektan di Terminal
"Kalau di ruangan kantor ada benda karpet, sofa kain atau benda yang bukan kulit maka kita pakai alkohol. Tapi seperti kursi besi ya pakai klorin. Kan benda-benda ini harus beda penangananya agar tidak rusak tentunya," tandasnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan dilakukannya sterilisasi area perkantoran di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan berlangsung secara bertahap.
Nantinya, hari berikutnya akan menyasar ke instansi-instansi pemerintahan lainnya. Hal tersebut guna menekan angka kasus Covid-19 dari kluster perkantoran.
"Di Balai Kota kami tutup untuk sterilisasi. Di dewan (gedung DPRD Kota Malang) kami juga lakukan itu. Nanti bergelombang, hari senin mungkin OPD (Organisasi Perangkat Daerah) lain. Terus menerus akan kami lakukan penutupan sementara untuk sterilisasi. Karena kami juga tidak ingin ada kluster-kluster di perkantoran. Kami ingin memberikan contoh kantor pemerintah ini harus steril," ungkapnya.