Upaya mengoptimalkan penekanan laju perkembangan covid 19 di Kabupaten Jember terus dilakukan. Selain itu, mengantisipasi adanya cluster perkantoran tidak cukup hanya dengan sosialisasi dan kesadaran masyarakat dalam menerapkan 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak).
Namun juga diperlukan pengoptimalan 3T, yakni testing, tracing dan treatment. Hal ini disampaikan oleh Dandim 0824 Jember Letkol Inf La Ode M. Nurdin saat melakukan rapid test kepada 559 anggotanya pada Selasa (15/12/2020) di Makodim Jember.
Baca Juga : 7 Rumah Diterjang Banjir dan Tanah Longsor, BPBD Kabupaten Kediri Turunkan Personel
“Untuk mencegah cluster perkantoran dalam penyebaran covid, harus optimal, tidak hanya memaksimalkan kesadaran masyarakat terhadap 3M, namun juga melakukan optimalisasi 3T,” ujarnya.
Untuk itu, dandim melakukan rapid test secara massal kepada 559 anggotanya dengan menggandeng Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Jember. Pelaksanaan rapid test ini merupakan bagian dari optimalisasi 3T dalam upaya pervlcepatan penanganan covid 19 di Kabupaten Jember.
“Ada 559 personil yang hari ini menjalani rapid test. Kami berharap dengan rapid test tersebut dapat diketahui secara dini apakah ada anggota yang reaktif atau tidak. Sehingga jika ditemukan ada yang reaktif, kami bisa melakukan penanganan lebih lanjut,” ucap dandim.
Dandim bersyukur dari hasil rapid test yang dilakukan sejak jam 08.00 tadi pagi sampai pukul 12.00 hasilnya bisa diketahui secara keseluruhan. Yakni seluruh anggota Kodim 0824 Jember dinyatakan nonreaktif.
Baca Juga : Sungai Madiun Meluap, Sejumlah Wilayah Ngawi Terendam Banjir
“Ini yang patut kami syukuri bersama. Dengan tingkat kepadatan kegiatan akhir-akhir ini, alhamdulillah anggota Kodim 0824/Jember hasil rapid test-nya secara keseluruhan nonreaktif,” pungkas dandim dengan wajah puas.
