Ada banyak cara untuk produktif di masa pandemi Covid-19. Seperti yang dilakukan Muslimah Craft Centre (MCC) Pamekasan. MCC yang beranggotakan lima orang tersebut sering membuat karya dan memberdayakan masyarakat melalui pelatihan ecoprint atau teknik memberi pola pada kain menggunakan bahan alami.
Kali ini, MCC Pamekasan memberikan pelatihan ecoprint kepada santriwati di Pondok Pesantren (Ponpes) Asy-Syafi`iyah, Desa Tamberu Timur, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan.
Baca Juga : Apresiasi Kegiatan Berbagi Bersama Anak Yatim, Fraksi PKS Ikut Bagikan Doorprize
Ketua MCC Pamekasan Rifkiyatul Muharrom, mengatakan, pelatihan ecoprint ini diikuti 20 santriwati Ponpes Asy-Syafi`iyah, mengingat masih di tengah Pandemi Covid-19 maka peserta harus dibatasi untuk mengantisipasi kerumunan agar tetap menjaga jarak.
"Selain membatasi peserta untuk menjaga jarak, kami juga mewajibkan santriwati untuk mencuci tangan dan memakai masker," katanya, Senin (14/12/2020).
Dikatakannya, ecoprint merupakan teknik memberi pola pada bahan atau kain menggunakan bahan alam seperti daun dan bunga.
"Bahkan, hasil pewarnaan daripada ecoprint tidak kalah kualitasnya dari bahan pewarna lainnya. Untuk hasil cetakan motifnya pun alami, karena kita menggunakan dedaunan dan bunga," tambahnya.
"Beberapa diantaranya, daun jarak kepyar, daun jarak ulung, daun Lanang, daun kenari, daun alpukat, daun pepaya Jepang. Kemudian daun jati, daun Mindi, bunga Kamboja, bunga Krisan, serta bunga Kenikir," lanjutnya.
Untuk teknik pewarnaan pada pelatihan ini memanfaatkan bahan-bahan alami dari tumbuhan seperti kayu secang, kayu teggeran, mahoni, dan kayu tingi.
"Kemudian biji jolawe, kunyit, dan jauh mangrove," kata Rifkiyatul Muharrom yang akrab disapa Rifki itu.
Dalam pelatihan itu, para santri diajarkan tentang teknik pembuatan pola dan memberi warna pada sebuah kain menggunakan bahan alami yang ramah lingkungan.
"Kami memberikan keleluasaan bagi mereka untuk menentukan bahan pewarna alami apa yang ingin mereka gunakan," ungkap mantan KOHATI Cabang Pamekasan itu.
Baca Juga : PMI Bojonegoro Latih Karyawan Spektra Solusindo Tangani Pertolongan Pertama Kecelakaan
Hal itu dilakukan supaya para peserta lebih mengenal daun, bunga dan bagian tumbuhan yang bisa mengeluarkan warna, yang kesemuanya merupakan komposisi dari pada teknik dasar ecoprint.
"Selain juga untuk dapat mengkomunikasikan daun, serta mengetahui logika lipatan kain. Sembari kami memberikan pengarahan dari awal hingga proses finishing pembuatan ecoprint tersebut," imbuhnya.
Terpisah, Pengasuh Ponpes As-Syafi`iyah Tamberu Timur Hafsah, mengatakan, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi para santri. Jadi santri tidak hanya belajar kitab, dan pelajaran lainnya, melainkan juga mengasah kemampuan personaliti mereka dengan adanya pelatihan ini.
"Sehingga, ketika mereka menyelesaikan pendidikan di pondok, mereka bisa langsung terjun dan mempraktekkan keilmuan mereka melalui bekal pelatihan ecoprint ini," ungkapnya.
Lebih lanjut, pihaknya memastikan, pelatihan ini akan terus berlanjut untuk lebih mematangkan para santri agar benar-benar mampu memproduksi ecoprint.
"Dengan begitu, kemandirian meraka akan terpupuk dengan sendirinya. Dan yang pasti, mereka punya bekal yang mumpuni untuk terjun di dunia wirausaha lewat ecoprint," tutupnya