Adanya covid-19 membuat semua orang kini harus ekstra hati-hati. Sebab virus yang tidak terlihat ini bisa jadi ada di mana saja. Mulai dari mall, rumah makan, hotel, bandara, kantor, kampus, dan lain-lain. Maka tak heran jika saat ini kerap dilakukan penyemprotan desinfektan.
Sebagai alternatif yang lebih praktis dan efektif, seorang dosen dari Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) Eka Maulana ST MT MEng menciptakan alat bernama Plasma Ozone Sterilizer. "Plasma Ozone Sterilizer merupakan alat sterilisasi non-contact berteknologi ozone generator dan ultraviolet berbasis pada teknologi tegangan tinggi untuk membunuh bakteri, virus, jamur ataupun pathogen lainnya," jelasnya kepada wartawan media ini.
Hebatnya, inovasi Eka ini bisa diterapkan untuk berbagai macam keperluan. Seperti sterilisasi ruang medis (rumah sakit, klinik, puskesmas, dl). Selanjutnya, bisa juga untuk sterilisasi ruang akademis (sekolah, kampus, lembaga kursus, dll). Selain itu juga sterilisasi ruang fasilitas umum (terminal, stasiun, bandara, dll).
Baca Juga : Terus Catat Prestasi, Tim Blantix Unikama Lolos 5 Besar Startup ASMI Kemdikbud
Tak hanya itu, sterilisasi ruangan umum (mall, hotel, apartemen, dll) juga sangat memungkinkan. Bisa juga untuk sterilisasi ruangan khusus (rumah, perkantoran, industri, dll). Istimewanya, bisa juga untuk sterilisasi peralatan makanan dan minuman.
Bahkan, sterilisasi untuk hewan peliharaan dan tanaman juga bisa. Dan yang terpenting, sterilisasi untuk sampah/limbah medis.
Untuk itu, Plasma Ozone Sterilizer bisa di-Custom sesuai dengan kebutuhan, di antaranya berbentuk seperti AC, hand dryer, atau pun chamber. "Sebenarnya fleksibel karena bentuknya menyesuaikan kebutuhan ruangannya," katanya.
Metode yang digunakan dalam sistem ini yakni dengan mengalirkan udara yang berada dalam ruangan tertentu dan diproses dalam sebuah chamber menggunakan generator plasma dan treatment UV. Udara bersih yang telah distrerilkan dan mengandung ozon dialirkan melalui pipa pada bagian atas ruangan secara kontinyu.
"Udara dialirkan melalui plasma (yang dibangkitkan dari generator tegangan tinggi) dan juga melalui treatment UV sehingga berlapis. Sehingga udara bahkan dari sampah atau dari limbah bisa disedot dan dikeluarkan juga dengan tambahan gas ozone. Jadi double treatment," bebernya.
Eka menegaskan, Plasma Ozone Sterilizer tidak merusak lingkungan. Selain itu, cara kerjanya juga tidak membuat suatu sirkulasi seperti hal AC yang membuat satu orang positif, orang lain bisa tertular.
"Kalau ini justru dia segera ditekan pertumbuhan mikroorganisme patogennya, baik itu virus, jamur, alga, bakteri. Selain plasmanya, O³nya ini sangat berperan dan juga UV-nya juga. Dobel-dobel sehingga efektif," tegasnya.
Secara otomatis, alat ini juga dapat mendeteksi keberadaan pengguna di dalam ruangan. Dalam beberapa detik alat ini bekerja menyerap udara pada bagian inlet yang terletak di bagian bawah, sedangkan udara steril dan mengandung ozon dialirkan melalui outlet udara pada bagian atas.
"Secara efektif alat ini dapat dioperasikan untuk ruangan sterilisasi, gerbang pintu masuk, dan pembersihan piranti industri dari mikroorganisme pathogen yang merusak dan mengganggu kesehatan manusia secara cepat, aman dan efektif," timpalnya.
Tak hanya itu, alat ini juga dapat dioperasikan secara otomatis dan dipantau perangkat smartphone ataupun komputer melalui koneksi jaringan internet. "Untuk melihat statusnya sedang on atau off, sehari aktif berapa kali, ini bisa dipantau," imbuhnya.
Solusi untuk Sterilisasi Sampah/Limbah Medis
Plasma Ozone Sterilizer juga bisa didesain untuk sterilisasi sampah/limbah medis. Eka menjelaskan, virus/bakteri dalam limbah medis harus dimatikan atau dilisiskan terlebih dahulu sebelum dibuang sehingga tidak merusak lingkungan. "Jadi memang arahnya sebenarnya untuk sampah medis itu harus di-treatment ini dulu agar virus-virus itu juga enggak nyebar lagi," katanya.
Ia menambahkan, saat ini pemrosesan limbah medis di Malang masih belum ada. Untuk menghancurkan limbah tersebut harus dikirim ke Mojokerto. Sementara, dalam proses pengiriman ini tentu limbah rawan untuk mencemari banyak hal selama dalam perjalanan.
Baca Juga : Sejumlah Persyaratan Civitas Academica untuk Lakukan Kegiatan di Kampus
"Jadi idealnya setiap rumah sakit atau klinik atau lembaga kesehatan harusnya melakukan treatment dini dengan sistem ini sehingga virus mati sebelum ini dipindahkan tempat ke pemrosesan limbah medis itu," ucapnya.
Tak hanya itu, Plasma Ozone Sterilizer juga efektif untuk diinstalasi di tempat-tempat umum seperti kafe yang ada banyak orang. Hanya saja, aromanya mungkin lebih khas dan bersifat oksidatif. "Nggak bahaya seperti AC. Cuma resikonya mungkin banyak benda-benda seperti besi yang tidak dilapisi itu yang korosif," imbuhnya.
Eka berharap, hasil inovasi ini dapat digunakan untuk proses sterilisasi, paling tidak untuk meminimalisir penyebaran virus/bakteri yang berbahaya. Alat ini, kata dia, bisa diterapkan untuk skala rumahan atau skala komunal sehingga persebaran virus ini bisa diminimalisir.
"Dengan sistem treatment ini relatif aman dari pada sistem sterilisasi yang lain seperti desinfektan dan sebagainya dan ini efektif karena embusan udara ini bisa masuk ke sela-sela bagian yang tidak ada di permukaan," paparnya.
Dengan begitu, paling tidak angka persebaran covid-19 juga bisa diminimalisir. "Alat ini harapan kami juga bisa bermanfaat bukan hanya untuk perorangan tapi juga masyarakat secara umum," pungkasnya.