Sejumlah peserta tes perangkat Desa Pragelan, Kecamatan Gondang, Kabupaten Bojonegoro hari ini, Kamis (03/12/2020) pukul 10.00 WIB mendatangi kantor desa untuk melayangkan protes. Massa berjumlah 9 orang itu langsung ditemui oleh Kepala Desa Pragelan Marji beserta perangkat Desa, Panitia Pengisian perangkat desa, Babinsa dan Babinkamtibmas.
Salah satu peserta pengisian perangkat desa Yunus mengungkapkan kedatangan mereka adalah untuk mengadu kepada Kepala Desa atas adanya sejumlah kejanggalan yang ditemukan selama proses ujian. "Kita mau mendengar jawaban terkait kejanggalan - kejanggalan yang ada," kata Yunus.
Baca Juga : TKW Tulungagung Depresi di Taiwan, Pihak Keluarga Tunggu Kepulangannya
Adapun kejanggalan yang ditemukan oleh peserta Tes Kaur Perencanaan di Desa Pragelan Kecamatan Gondang Kabupaten Bojonegoro sebanyak 8 poin, di antaranya :
1. Jadwal tidak sesuai dengan ketentuan awal dengan alasan pihak ketiga belum siap dengan soal - soal dan ditunda yang seharusnya tanggal 11 November diundur dan tidak ada pemberitahuan secara resmi kapan ditetapkan tesnya. Pemberitahuan tentang tes dilakukan melalui grup WA pada H-2.
2. Penundaan jadwal yang semula jam 09.30 wib. Ditunda kurang lebih jam 13.00 wib. Dan dibagi menjadi 3 sesi. Karena jaringan masuk error.
3. Password dan username peserta ada di dalam amplop dan diberi nama sendiri - sendiri lengkap dengan alamatnya.
4. Ada salah satu peserta yang mengerjakan 100 soal dalam waktu kurang lebih 20 menit, dan peserta tersebut mendapatkan nilai tertinggi yaitu 89. Dan pada waktu sebelum ujian masyarakat sudah memprediksi bahwa orang tersebut yang akan menang.
5. Ada juga peserta yang mendapatkan nilai 57. Namun dalam print out tertulis 52.
6. Ada salah satu peserta yang menyaksikan nilai di layar komputer peserta yang mendapatkan nilai tertinggi tersebut yaitu 97 dan di print out tertulis 89.
7. Terjadi pemadaman listrik di tengah-tengah waktu berlangsungnya ujian dan itu mengurangi waktu yang semula masih 23 menit menjadi 15 menit.
Baca Juga : Jadwal Libur Terbaru Akhir Tahun 2020 Setelah Dipangkas!
8.Pengawas ujian selalu memberi aba-aba waktu dan itu sangat mengganggu konsentrasi peserta padahal waktu sudah tertera dalam komputer.
Menanggapi hal itu Kepala Desa Pragelan Marji mengatakan, ada beberapa poin yang dapat ia jawab selalu Kepala Desa. Sedangkan ada beberapa poin yang menurutnya lebih tepat kepada pihak ketiga. "Seperti pada poin nomor 4 itu, kan tuduhan sepihak. Ini kalau peserta yang dituduh tau bisa rame, sebaiknya dipikirkan terlebih dahulu," kata Kades.
Untuk kendala teknis dalam pelaksanaan, Kades juga menjelaskan, bahwa semua peserta juga mengetahui bahwa ada kendala jaringan dan pemadaman listrik saat ujian.
Terkait nilai peserta yang terlihat berbeda antara di komputer dan print out, Kades memberi saran, untuk diberikan bukti yang lebih valid. Agar tidak terjadi tuduhan sepihak. "Sekarang dari kejanggalan ini apa tuntutan yang diinginkan," imbuh Kades.
Yunus mengungkapkan hanya ingin mengadukan terkait kejanggalan yang ada, dan belum bersepakat dengan peserta lain terkait tuntutan. Setelah mengungkapkan keluh kesah terkait proses seleksi ujian, para peserta akhirnya meninggalkan Kantor Desa sekitar pukul 14.00 WIB.
