free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Pagar Rumah Dinas Wali Kota Surabaya Ditutup Tinggi Jadi Rasan-Rasan

Penulis : M. Bahrul Marzuki - Editor : Nurlayla Ratri

28 - Nov - 2020, 19:21

Placeholder
Rumah dinas Wali Kota Surabaya yang tertutup pagar tinggi warna hitam. (Foto: Dokumen JatimTIMES)

Warga Surabaya yang melintas di Jalan Wali Kota Mustajab dibuat kaget. Lantaran rumah dinas Wali Kota Surabaya yang kini ditempati Tri Rismaharini berpagar tinggi tertutup fiber gelap warna hitam. Sehingga, warga yang melintas tidak bisa melihat halaman atau teras rumah dinas dari luar.

Kondisi tertutupnya rumah dinas itu baru berjalan beberapa hari belakangan ini. Warga merasa heran sekaligus mempertanyakan tujuan penghuni rumah menutup pagar tinggi-tinggi.

Baca Juga : Santer Terdengar Wali Kota Malang Terkena Covid-19, Nyatanya Sedang Ikut Tahlil Virtual

Bahkan pegawai Pemkot Surabaya yang biasa saban hari melintas di areal Rumah Dinas Wali Kota itu juga kaget. Sebelumnya mereka juga tidak bisa lagi mengakses Jalan Sedap Malam yang sudah lebih dulu ditutup.

"Kemarin Jalan Sedap Malam yang merupakan akses menuju balai kota ditutup. Penghuni rumah di jalan ini dan pegawai pemkot terpaksa memutar. Kini pagar rumah dinas ditutup fiber gelap. Ada apa ini?" reaksi Anggota Fraksi Golkar Arif Fathoni.

Anggota DPRD Surabaya ini tidak habis pikir dengan fenomena di ujung berakhirnya jabatan Wali Kota Risma. Mestinya sebagai pemimpin daerah Kota Surabaya lebih terbuka kepada rakyatnya. Bukan malah menutup diri hingga pagar rumah dinas pun ditutup tinggi. 

Menurut dia, tidak berlebihan jika hal ini malah menimbulkan kecurigaan warga. Warga mempertanyakan apa ada yang tidak beres sehingga akses dan pagar rumah dinas harus ditutup.

Kalau untuk mengantisipasi dampak aksi demo, bukankah demo Omnibus Law, demo Habib Rizieq, atau demo lain juga sudah selesai. Mestinya akses dibuka lagi. Ini malah pagar rumah dinas ditutup tinggi. 

Fathoni berpandangan bahwa selama ini Risma mencitrakan diri sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat. Namun di akhir periodenya, justru mengambil jarak dengan rakyat dengan menutup akses jalan balai kota dan mempertinggi pagar rumah dinas.

"Biasanya tanda-tanda pemimpin yang berakhir dengan khusnul khotimah justru semakin dekat dengan rakyat. Ada antusiasme rakyat kepada pemimpin," kata Toni.

Baca Juga : Kepala Dinas Pemkot Bela Risma lewat Baliho, Drama Apa Lagi di Surabaya?

"Namun kita bisa melihat kasat mata kalau akhir-akhir ini Risma menutup diri terhadap rakyat. Ini namanya gejala suul khotimah karena wali kota perempuan ini bersikap tidak layaknya seorang negarawan," lanjutnya kembali.

Anggota Komisi A ini menjadi saksi jika rumah dinas wali kota sejak zaman wali kota Cak Narto tidak pernah ditinggikan dan ditutup seperti sekarang. Apa benar situasi keamanan sudah sedemikian genting sehingga akses ditutup? 

"Yang begini ini menunjukkan kualitas kepemimpinan yang bersangkutan mulai tampak aslinya. Selama ini berbalut pencitraan," urai pria yang juga mantan wartawan ini.

Dia mendeskripsikan Wali Kota Bambang DH selaku pencetus taman kota, ketika mau berakhir periodenya justru semakin intensif bertemu rakyat. Tidak mengurung diri dengan meninggikan pagar rumah dinas wali kota dan menutup akses jalan ke balai kota.

Hingga saat ini, Pemkot Surabaya belum memberikan keterangan terkait tertutupnya rumah dinas wali kota. Kabag Humas Pemkot Surabaya Febriadhitya Prajatara ketika dikonfirmasi lewat telepon maupun pesan singkat tak merespons.


Topik

Peristiwa



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

M. Bahrul Marzuki

Editor

Nurlayla Ratri