Pagelaran World Kids Carnival (WKC) 2020 yang digelar pada Minggu (22/11/2020) secara virtual dan diikuti 13 negara dari 5 benua, diharapkan Pemkab Jember menjadi pengungkit kebangkitan wisata dunia. Terlebih dalam pelaksanaannya, pagelaran bertaraf internasional ini tetap menerapkan protokol kesehatan yang cukup ketat.
“Memang saat ini, dunia termasuk Indonesia, belum aman dari pendemi covid-19. Namun dengan digelarnya event bertaraf internasional ini, menjadi pertanda awal akan kebangkitan wisata dunia, dari Jember melalui WKC yang digagas JFC ini, kami berharap sektor pariwisata kembali tumbuh setelah 7 bulan lamanya sangat terpuruk,” ujar Plt. Bupati Jember Drs. KH. A. Muqit Arief.
Baca Juga : Kali Putih, Wisata Alam di Tulungagung yang Apik, Bikin Pikiran Jernih
Plt. Bupati Jember sendiri mengakui, bahwa keberadaan Jember Fashion Carnaval (JFC) sebagai pencetus karnaval fashion, kehebatannya sudah diakui oleh dunia internasional, dan sejak berdiri, telah mampu mengikis pengangguran lokal lewat sektor ekonomi kreatif.
“Selama ini orang mengenal JFC sebagai pencetus karnaval fashion, dan kini kehebatan karnaval ini telah diakui dunia internasional. Namun siapa sangka JFC berhasil mengikis pengangguran lokal lewat sektor ekonomi kreatif,” ungkap Muqit.
Dia mencontohkan, tidak sedikit generasi muda Jember saat ini sukses di bidang tata rias, event organizer (EO), sekolah modeling, fotografer, desainer, penjahit baju dan kostum. Semua ini karena mereka pernah menimba ilmu di JFC.
“Keberhasilan JFC dalam mengangkat pengangguran, tidak bisa dianggap sebelah mata, dari JFC lah, Jember dikenal tidak hanya di tingkat Nasional, tapi juga Internasional. Banyak tallent yang saat ini menjadi desainer artis merupakan jebolan dari JFC itu sendiri,” pungkas Plt. Bupati Jember. (*)