free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hukum dan Kriminalitas

Polisi Panggil Saksi Pembeli, Telusuri Peredaran Pupuk Bersubsidi Diduga Palsu di Tulungagung

Penulis : Anang Basso - Editor : A Yahya

12 - Nov - 2020, 03:02

Placeholder
Pupuk Diduga Palsu (kiri), Kasat Reskrim AKP Ardyan Yudo Setyantoro (kanan)/ Tulungagung TIMES

Penyelidikan kasus dugaan peredaran pupuk bersubsidi palsu di Tulungagung terus dilakukan korps berbaju cokelat. Hal ini diketahui, setelah polisi memanggil dan meminta keterangan sejumlah saksi pembeli pupuk di unit tindak pidana khusus (Pidsus) Polres Tulungagung, Rabu (11/11/2020).

Seorang warga Ngrejo, SN turut dipanggil untuk dimintai keterangannya dalam peredaran pupuk berubsidi diduga palsu itu. "(Hari ini) saksi pembeli dipanggil pidsus," kata warga setempat memberikan informasi.

Baca Juga : Meski Tutupi Sapi Curian dengan Terpal, Pelaku Curwan Tetep Ditahan Polisi

Dikonfirmasi terkait kabar tersebut, Kasat Reskrim Polres Tulungagung AKP Ardyan Yudo Setyantoro membenarkannya. Dia menyatakan jika pihaknya telah mengundang saksi untuk dimintai keterangan. "Undangan klarifikasi para saksi," kata Ardyan saat dihubungi.

Karena masih belum menerima laporan unit pidsus, Kasat Reskrim belum dapat memberikan informasi secara detail berapa orang yang dipanggil dan materi apa saja yang ditanyakan dalam pemeriksaan tersebut.

Seperti diketahui sebelumnya, diduga beredar pupuk palsu merek Phonska di Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung, Kabupaten Tulungagung masih ditangani polisi. Belum diketahui, siapa produsen pupuk yang nyaris sama persis kemasannya dengan yang asli.

Saat media ini mendatangi salah satu pengecer bernama Kini, 60, warga Mranggen, Desa Ngrejo diperoleh keterangan jika dirinya tidak tau betul siapa orang yang mengirim ke rumahnya. "Mboten semerap (tidak tau) orangnya datang dan minta dibayar," kata Kini beberapa waktu lalu.

Ada beberapa nama yang disebut Kini, nama itu SP dan SN. Namun, dirinya tidak tau kedua orang itu mengambil barang dari mana. "Ya tiba-tiba datang, kira-kira 80 sak di sini," cerita Kini.

Setelah beberapa petani mengembalikan pupuk yang dibeli, dirinya baru tahu yang selama ini dijual adalah pupuk yang diduga palsu. "Jadi seperti bubuk batu bata, jika digunakan lama larut dan setelah dipupuk tanaman itu daunnya menjadi memerah," jelasnya.

Awal dirinya tahu disebut Kini, seorang warga bernama Purwadi (Uceng Griwung) menunjukkan bahwa jahitan sak pada pupuk yang diterimanya tidak sama dengan yang biasanya beredar atau asli.

Kini sendiri mengaku sebagai korban, pasalnya selain tidak tahu dirinya telah membayar pupuk ke pemasok. Setelah petani mengembalikan, dirinya kini bingung akan meminta uangnya kepada siapa.

Masalah ini selain telah ditangani pihak kepolisian, pihak Dinas Pertanian Kabupaten Tulungagung juga telah menindaklanjutinya.

Sembari menunggu hasil laboratorium, pihak dinas telah datang ke lokasi untuk mengambil sampel dan melihat secara langsung pupuk yang telah meresahkan warga itu.

Secara kasat mata, ada perbedaan antara pupuk palsu dan pupuk asli. Anggota KP3 (Komisi Pemantau Pupuk dan Pestisida) Kabupaten Tulungagung) Gatot Rahayu yang melihat langsung pupuk palsu di Desa Ngrejo mengungkapkan perbedaan itu.

Baca Juga : Tangkap Pembobol Rumah di PBI, Polisi Mengaku Kesulitan

“Jika jeli, kita bisa melihat perbedaan antara pupuk palsu dan asli ini,” ujarnya sambil memperlihatkan perbedaan kedua pupuk, Jumat (06/11/2020) lalu.

Mulai dari bungkus, seharusnya sudah dapat diketahui keaslian pupuk tersebut. Pupuk asli warna karungnya masih rapi dan berwarna cerah. Sedangkan pupuk palsu warnanya kusam dan karung seperti banyak lipatan.

Jahitan karung pupuk asli berada di atas keterangan “bersubsidi pemerintah” dan jahitannya terlihat rapi. Pupuk palsu jahitan kasar dan dijahit di bawah keterangan “bersubsidi pemerintah”.

Benang jahit pupuk asli juga lebih halus dibandingkan pupuk palsu. Lalu pada tekstur dan  warna pupuk juga tampak berbeda. “Kalau yang asli diaduk itu krisik-krisik,” ujar Gatot.

Warna pupuk palsu cenderung merah tua mendekati kehitaman. Sedangkan pupuk asli berwarna merah cerah mendekati merah muda.

Saat ditekan, tekstur pupuk asli lebih keras dan tidak mudah hancur. Sedangkan pupuk palsu lebih lunak, saat ditekan dengan jari langsung hancur dan memperlihatkan bahan seperti tanah.

Terakhir, saat dicampur dengan air, pupuk palsu larut namun menyisakan endapan mirip lumpur. Sedangkan pupuk asli saat dicampur dengan air akan larut dan suhu air menjadi dingin lantaran mengandung nitrogen. “Yang asli itu ada endapan keputihan, phospatnya. Kalau yang palsu endapanya seperti lumpur,” ungkapnya.

Pihaknya sudah menelusuri peredaran pupuk palsu ini meski belum menemukan titik terang. Untuk pengungkapan pupuk palsu ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan produsen pupuk, Petrokimia Gresik, dan pihak pabrik menjawab dengan tegas bukan produknya. “Katanya bukan, karena dari segi fisik sudah berbeda jauh,” terangnya.


Topik

Hukum dan Kriminalitas



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

A Yahya