Banyak situs peninggalan yang tersebar di wilayah Trenggalek. Namun, sayang situs itu tidak dilestarikan.
Karena itu, generasi muda diharapkan paham dan mengerti bagaimana melestarikan cagar budaya asli Trenggalek yang selama ini terbengkalai.
Baca Juga : Rencana Pemindahan Pembelajaran SD Plus Nurul Hikmah Ditolak Wali Murid, Ada Apa?
Untuk itu, di Trenggal;ek berdiri wadah yang membina generasi muda cinta pelestarian cagar budaya. "Namanya Pojok Literasi Arkeologi. Tempat ini merupakan upaya untuk mencetak generasi pelestari benda cagar budaya," kata Harmadji selaku letua Penggiat Sejarah Trenggalek (Pesat), Selasa (10/11/2020).
Tidak tanggung-tanggung, Pojok Literasi Arkeologi yang di tempatkan pada SMA Negeri 2 Trenggalek ini diresmikan langsung oleh kepala Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta yang didampingi kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim.
"Rencananya pojok literasi ini dibuka untuk para pelajar dan umum dengan menerapkan protokol kesehatan. Pengunjung pun kami mintai surat permohonan untuk izin masuk karena harus terjadwal dahulu," ungkap Harmadji.
Kepala Balai Arkeologi Daerah Istimewa Yogyakarta Sugeng Riyanto juga mengapresiasi baik inovasi Pojok Literasi Arkeologi ini. Dengan adanya Pojok Literasi Arkeologi ini, dia mengatakan bisa menjadi salah satu media publikasi pengetahuan hasil dari penelitian arkeologi.
"Sudah cukup banyak data di Trenggalek yang telah dikantongi terkait situs peninggalan. Jadi. informasi pendataan tentang situs yang diteliti tim arkeologi bisa diketahui di pojok literasi ini," terang Sugeng.
Sugeng juga menegaskan bahwa inovasi seperti ini baru pertama di Jawa Timur. Sugeng berharap daerah lain bisa mengikuti dengan membuat Pojok Literasi Arkeologi seperti di Trenggalek saat ini.
"Trenggalek sendiri memiliki sejarah yang sangat panjang. Tim arkeologi sejak tahun 2013 sudah melakukan penelitian di Kamulan dan Semarum. Dari penelitian itu ada prasasti peninggalan dari zaman akhir Kerajaan kadiri dan dari raja Kertajaya," terangnya.
Baca Juga : Meski Zona Kuning, Tulungagung Masih Terapkan Pembelajaran Tingkat SD dan SMP lewat Daring
Tidak hanya itu. Menurut Sugeng, sisi lain tentang Trenggalek masih banyak yang belum terpublikasi. Antara lain sisa Candi Brongkah dan penemuan situs lain di Panggul. "Jika dilihat dari peninggalan arkeologi, bahkan Trenggalek memiliki indikasi tradisi sejak zaman megalitik," ucapnya.
Ditambah Sugeng, sejarah Trenggalek sendiri memiliki sejarah yang sangat panjang. Bahkan ada data yang menunjukkan adanya peninggalan sejak zaman Jepang.
Jika dibagi dalam konteks sejarah beberapa masa, mulai masa pra sejarah, Hindu Budha, zaman peradaban Islam hingga pengaruh Eropa, semua ada di Trenggalek meski data tersebut masih perlu digali lagi. "Namun yang tercatat, Trenggalek memiliki peninggalan sejarah di masa Kerajaan Kadiri pada Abad 12," pungkasnya.