Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahorbun) Kabupaten Bangkalan pastikan ketersediaan pupuk tidak akan langka.
Sebab, menurut Kepala Dispertahorbun Puguh Santoso ketersediaan pupuk di Kota Dzikir dan Sholawat selama satu tahun sekitar 19 ribu ton pupuk.
Baca Juga : Disdik Kabupaten Bangkalan Siap Launching e-BOS dan Pelatihan Khusus
"Namun dari 19 ribu ton tadi sudah disalurkan sejak awal tahun, mulai dari Januari hingga saat ini," ujarnya, Rabu (04/11/2020).
Untuk sisa dari pupuk itu, nanti akan didistribusikan khusus tiga bulan terkahir ini, mulai dari Oktober akhir, November hingga Desember mendatang. "Untuk sisa pastinya distributor yang lebih paham, karena mereka yang mendistribusikannya," kata Puguh.
Sedangkan untuk tahun 2021, pihaknya menyebutkan masih dalam tahap koordinasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) dengan tujuan agar tidak terjadi kelangkaan pupuk di Kabupaten Bangkalan.
"Nah untuk tahun 2021 nanti ganti lagi dengan alokasi pupuk yang baru dari provinsi," imbuhnya lagi.
Adapun, ketersediaan pupuk di Bangkalan pihaknya menjamin tidak akan ada kelangkaan pupuk. Hanya saja format pembeliannya saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Yakni petani diharuskan memiliki kartu tani terlebih dahulu, baru bisa melakukan pembelian pupuk subsidi.
Sementara itu, Staf Petrokimian Gresik (Distributor Pupuk Subsidi) Dafid Choirul mengatakan, pihaknya memiliki dua gudang penyanggah yakni di Socah dan Keleyan.
"Kami sudah menyiapkan pupuk subsidi di gudang dan posisinya sudah siap untuk disalurkan kepada petani di Bangkalan," ungkapnya.
Sehingga, saat ini pihaknya hanya tinggal menunggu permintaan dari petani, sesuai dengan form yang sudah ditandatangani oleh Ketua Kelompok Petani (Poktan) dan penyuluh petani di setiap kecamatan yang kemudian diajukan ke kios.
"Jadi pupuk siap di gudang dan siap didistribusikan ke kios lalu dari kios akan disalurkan ke petani sesuai kebutuhan dan pengajuan dari petani," imbuhnya.
Baca Juga : Disdik Kabupaten Bangkalan Siap Launching e-BOS dan Pelatihan Khusus
Untuk stok pupuk dalam dua bulan terakhir ini, pihaknya sudah menyiapkan pupuk urea yang sudah ready yaitu 570 ton, Za 250 ton, SP36 500 ton, Phonska 600 ton dan Organik 300 ton.
"Stok itu siap untuk kebutuhan petani melebihi dalam satu bulan ini, paling tidak pengiriman dari Gresik kami siap mengirimkan setiap saat setiap waktu, karena jangkauannya dekat," paparnya.
Selain itu, dia juga akan menyediakan pupuk non subsidi bagi petani yang belum terdaftar di data elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
"Itu sebagai solusi kami terhadap petani di Bangkalan yang belum terdaftar di e-RDKK," ungkap dia.
Namun kata dia, harganya berbeda dengan pupuk subsidi dan pastinya harus disesuaikan dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Yang jelas, kalau ketersediaan pupuk di Bangkalan tidak mungkin kekurangan, dan tidak akan ada kelangkaan," pungkasnya.
Sekedar diketahui, harga pupuk Subsidi Rp 90 ribu per sak, sedangkan pupuk non Subsidi Rp 310 ribu per saknya.